Bagaimana Operasi Intelijen Mossad dan Pilot Israel Melumpuhkan Serangan Balik Iran?

Kartu pengenal agen Mossad [VK.COM/MOSSADOFFICIAL via Sputnik]
Kartu pengenal agen Mossad [VK.COM/MOSSADOFFICIAL via Sputnik]
0 Komentar

Operasi ini merupakan puncak dari pengumpulan dan perencanaan intelijen selama bertahun-tahun oleh Mossad, yang melibatkan perpaduan antara kecerdasan manusia dan kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi dan menyerang target-target penting.

Operasi ini menandai pergeseran dalam konflik bayangan antara Israel dan Iran, menampilkan model perang hibrida baru yang mengintegrasikan spionase, sabotase, dan kekuatan udara.

Para pejabat Israel mengakui untuk pertama kalinya mengoperasikan pangkalan pesawat tak berawak klandestin di dalam Iran, yang menyoroti kedalaman jaringan intelijen dan jangkauan operasional mereka.

Berapa Lama Mossad Menyusup ke Iran?

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Al Jazeera melansir, operasi intelijen Israel di dalam wilayah Iran bukanlah hal yang baru dan telah berlangsung sejak lama. Para analis menyebutkan bahwa operasi yang bertujuan untuk memantau, menyusup, menyabotase, dan melemahkan pertahanan Iran sudah dimulai sejak Revolusi Islam Iran pada tahun 1979.

Pada masa itu, Iran yang dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khomeini mengubah sikapnya terhadap Israel dan mengganti Kedutaan Israel di Teheran dengan Kedutaan Palestina, yang kemudian memicu operasi intelijen Israel di Iran.

Pada November 2024, Ali Larijani, penasihat senior Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, mengakui bahwa infiltrasi Israel di Iran telah menjadi sangat serius dalam beberapa tahun terakhir. Ia menyebutkan adanya beberapa contoh kelalaian yang terjadi selama bertahun-tahun dalam menangani masalah infiltrasi tersebut.

Apa Saja Peristiwa Pembunuhan oleh Mossad di Iran?

Operasi intelijen Israel ini melibatkan berbagai tindakan, termasuk pembunuhan ilmuwan nuklir Iran seperti Mohsen Fakhrizadeh dengan senjata kendali jarak jauh, penyebaran virus komputer Stuxnet pada 2010 yang menginfeksi ribuan komputer di fasilitas nuklir Iran, serta infiltrasi rantai pasokan kelompok bersenjata seperti Hizbullah yang memungkinkan peledakan perangkat komunikasi mereka pada September 2024.

Pembunuhan tokoh-tokoh penting seperti pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan kepala politik Hamas Ismael Haniyeh juga dilakukan setelah informasi lokasi mereka diperoleh oleh agen Israel.

Dalam dua dekade terakhir, operasi intelijen ini semakin canggih dan luas, dengan Mossad membangun jejaring agen lokal dan menggunakan teknologi seperti drone dan kecerdasan buatan untuk melancarkan serangan yang menargetkan fasilitas nuklir, kompleks rudal, dan tokoh militer senior Iran.

0 Komentar