Perang 12 Hari Iran-Israel: Peta Konflik Timur Tengah Tidak Berubah

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjabat tangan dengan Profesor Alon Chen, Presiden Institut Sains W
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjabat tangan dengan Profesor Alon Chen, Presiden Institut Sains Weizmann, ketika Netanyahu meninjau sejumlah fasilitas lembaga itu yang hancur dihantam rudal Iran, Jumat (20/6/2025). (AFP/Jack GUEZ/POOL)
0 Komentar

Sementara Israel sesungguhnya lebih banyak gagal dalam meraih misi strategisnya dalam perang Iran-Israel. Israel punya target besar dalam perang Iran-Israel ini, yaitu hancurnya program nuklir Iran, industri rudal balistik, dan terakhir ambruknya rezim para Mullah di Teheran.

Israel menginginkan skenario Irak tahun 2003 terjadi pada Iran tahun 2025, yaitu invasi militer AS ke Irak menumbangkan rezim Saddam di Baghdad dan keterlibatan militer AS di Iran juga bisa menumbangkan rezim Teheran. Namun, AS saat ini punya misi dan visi yang berbeda dari Israel. Bagi AS, misinya adalah hanya menghancurkan instalasi nuklir Iran, bukan armada rudal balistiknya dan rezim Teheran.

Israel pun terpaksa menerima tawaran gencatan senjata yang tidak ideal dari Trump karena Israel terlalu banyak utang budi kepada Trump setelah AS ikut membombardir tiga instalasi nuklir Iran. Maka, meskipun ada gencatan senjata dan instalasi nuklir Iran telah dihancurkan, Israel tetap merasa tidak aman selama rezim para Mullah masih eksis di Teheran dengan kekuatan armada rudal balistik hipersoniknya.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Bagi Trump, gencatan senjata Iran-Israel adalah prestasi kedua setelah berhasil memaksa India dan Pakistan sepakat meneken gencatan senjata. Trump selanjutnya menginginkan dirinya tampil sebagai tokoh perdamaian.

Pascagencatan senjata, Iran tetap kuat dan bahkan semakin kuat secara militer dan politik. Iran bisa unjuk dada dan kepala di kancah regional serta internasional pascagencatan senjata itu karena berhasil membangun perimbangan kekuatan dengan Israel dalam perang Iran-Israel tersebut.

Negara-negara regional, seperti negara-negara Arab, Turki, dan Pakistan akan semakin memperkuat hubungan dengan Iran. Untuk Iran, akan semakin bijak jika semua keuntungan yang diraih dari perang Iran-Israel itu dijadikan momentum untuk segera ada penyelesaian yang adil atas isu Palestina dan mengakhiri perang Gaza.

0 Komentar