Sejak 2010, Israel melancarkan berbagai operasi rahasia untuk menghambat proyek nuklir Iran, mulai dari pembunuhan ilmuwan, serangan siber, hingga sabotase fasilitas nuklir.
Di sisi lain, Iran memanfaatkan perang proksi. Perang proksi merupakan ranah konflik tanpa terlibat langsung dalam pertempuran, tetapi dilakukan dengan strategi mendukung pihak-pihak tertentu dalam konflik atau melalui pihak ketiga, seperti kelompok milisi bersenjata.
Strategi perang proksi Iran dilakukan dengan mendanai dan mempersenjatai kelompok seperti Hizbollah, Hamas, dan Houthi, Iran membangun lingkaran tekanan terhadap Israel. Perang saudara Suriah bahkan dimanfaatkan Iran untuk mendekat ke perbatasan Israel, dengan mengirim senjata ke Hizbollah melalui wilayah Suriah.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Atas proxy war ini, Israel pun bereaksi. Serangan udara dilancarkan ke ratusan target Iran di Suriah, termasuk insiden besar pada 2018 yang menewaskan belasan warga Iran. Aksi balasan kemudian dilakukan oleh Iran melalui peluncuran roket ke Dataran Tinggi Golan yang semakin menegaskan eskalasi konflik yang sulit dikendalikan.
Israel berupaya mengisolasi Iran melalui diplomasi, termasuk menjalin hubungan resmi dengan negara-negara Arab lewat Abraham Accords. Keberhasilan normalisasi dengan Uni Emirat Arab pada 2020 menjadi pencapaian penting bagi Tel Aviv.
Namun, gencarnya diplomasi ini kembali diuji saat perang Israel-Hamas pecah pada Oktober 2023. Serangan Israel ke Gaza memicu kecaman global dan membuat negara-negara Arab enggan melanjutkan proses normalisasi. Sebaliknya, Iran memanfaatkan momen ini untuk menguatkan pengaruhnya yang siap menggempur Israel dari berbagai arah. Pada Januari 2024, AS menangkap kapal pengangkut senjata dari Iran ke Yaman, menunjukkan bahwa konflik proksi ini belum akan mereda dalam waktu dekat.
Hal ini dibuktikan dengan serangan Iran ke Israel pada Minggu (14/4/2024). Dalam operasi bertajuk Operasi Janji Jujur itu, Iran meluncurkan ratusan pesawat nirawak dan misil balistik serta puluhan rudal jelajah ke Israel. Melihat pola serangan yang dilakukan, ini merupakan operasi militer yang luar biasa oleh Iran kepada Israel.
Iran melancarkan serangan udara terbesar dalam dekade ini. Ada 180 drone, 110 rudal balistik, dan 30 rudal jelajah yang diluncurkan Iran untuk menyerang seluruh wilayah Israel pada dini hari. Hampir seluruh serangan Iran mampu ditangkal Israel dan koalisi AS. Jika tidak dapat ditangkal, bisa dipastikan wilayah Israel bakal mengalami kehancuran karena besarnya kekuatan ledakan yang terjadi.