Trump Klaim Fasilitas Nuklir Fordow Iran Hancur Total, Belum Ada Konfirmasi

Citra satelit yang dikumpulkan pada 22 Juni 2025 menunjukkan kerusakan parah di kompleks bawah tanah Fordow. (
Citra satelit yang dikumpulkan pada 22 Juni 2025 menunjukkan kerusakan parah di kompleks bawah tanah Fordow. (Foto: Maxar Technologies 2025)
0 Komentar

PRESIDEN AS Donald Trump mengklaim Fordow telah ‘hancur total’. Namun para ahli mengatakan mustahil untuk menilai seberapa besar kerusakan yang disebabkan oleh serangan AS itu.

Citra satelit komersial menunjukkan serangan AS terhadap fasilitas nuklir Fordow Iran telah merusak dan kemungkinan menghancurkan lokasi yang terkubur serta sentrifus pengayaan uranium yang ada di dalamnya. Tetapi tidak ada konfirmasi tentang seberapa besar kerusakannya.

“Mereka baru saja menerobos dengan MOP ini,” kata David Albright, mantan inspektur nuklir PBB yang mengepalai Institut Sains dan Keamanan Internasional, mengacu pada bom penghancur bunker Massive Ordnance Penetrator (MPO) yang dijatuhkan AS. “Saya perkirakan fasilitas itu mungkin akan hancur.”

Baca Juga:Usai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda NasionalSekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke Pimpinan

Menyusul serangan Minggu (22/5/2025), Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa situs tersebut telah dihancurkan sepenuhnya dan menuntut Iran untuk kembali berunding. “Namun konfirmasi mengenai kerusakan di bawah tanah tidak dapat dipastikan,” kata Decker Eveleth, seorang peneliti asosiasi di CNA Corporation yang mengkhususkan diri dalam citra satelit.

“Aula yang berisi ratusan sentrifus terlalu dalam terkubur bagi kami untuk mengevaluasi tingkat kerusakan berdasarkan citra satelit,” katanya kepada Reuters.

Untuk mempertahankan diri dari serangan seperti yang dilancarkan pasukan AS, Iran telah mengubur sebagian besar program nuklirnya di lokasi berbenteng jauh di bawah tanah, termasuk, di Fordow yang berada di sisi gunung. Citra satelit menunjukkan ada enam lubang yang terkena bom penghancur bunker menembus gunung, dan tanah.

Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) PBB mengatakan Senin (23/6/2025) bahwa meskipun fasilitas tersebut kemungkinan mengalami kerusakan signifikan, saat ini tidak dapat mengukur kerusakannya. “Saat ini, tidak seorang pun – termasuk IAEA – yang mampu menilai sepenuhnya kerusakan bawah tanah di Fordow,” kata Rafael Grossi dalam rapat dewan darurat.

Pejabat Iran telah meremehkan tingkat kerusakan serangan rudal AS. Seorang anggota parlemen yang mewakili Qom, dekat Fordow, mengklaim bahwa kerusakan itu “cukup dangkal” dan sebagian besar terbatas pada bangunan di permukaan tanah.

AS dan Israel telah menyatakan bahwa mereka bermaksud menghentikan program nuklir Teheran. Namun, kegagalan menghancurkan fasilitas, peralatan, dan persediaan uraniumnya dapat membuat Iran dapat dengan mudah memulai kembali program senjata yang menurut intelijen AS dan IAEA telah dihentikan pada 2003.

0 Komentar