PENINGKATAN kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan pengembangan Sumber Daya Alam (SDA) hingga isu lingkungan yaitu permasalahan sampah di Desa Getrakmoyan dan Rawaurip masuk dalam program kerja mahasiswa yang mengikuti kuliah kerja nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM).
Hal tersebut disampaikan Dosen Pembimbing KKN Mahasiswa UGM, Muhammad Achsin Muhlikun usai pembukaan KKN UGM di Kantor Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Senin, 23 Juni 2025.
Menurut Achsin, pada tahun ini UGM menugaskan 29 mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai fakultas untuk mengikuti KKN di dua desa di Kecamatan Pangenan yaitu di Desa Rawaurip dan Desa Getrakmoyan.
Baca Juga:Usai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda NasionalSekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke Pimpinan
“Mahasiswa yang mengikuti program kuliah kerja nyata akan membantu pemerintah desa dalam peningkatan kualitas SDM dan mengembangkan potensi lokal juga menangani permasalahan sampah,” singkatnya.
Sementara, Koordinator Mahasiswa Unit KKN UGM di Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon, Fairus Habibah Irwanti mengatakan, isu lingkungan masuk dalam program kerja dari mahasiswa yang mengikuti KKN di Desa Getrakmoyan dan Rawaurip.
Fairuz mengklaim, sebelumnya pihakbta telah melakukan riset tentang potensi lokal dan permasalahan yang dihadapi Pemdes Getrakmoyan dan Rawaurip.
“Kami mengangkat tema optimalisasi lingkungan hidup berkelanjutan dalam menangani permasalahan sampah melalui pelatihan dan manajemen pengolahan sampah,” ujar Mahasiswi jurusan Fisipol UGM tersebut.
Menurut Fairuz, masyarakat akan didorong memilah sampah dari rumah dan akan dikelola melalui Bank Sampah, sampah organik akan diolah menjadi pupuk organik dengan sistem dipermentasi dengan bahan-bahan alami seperti mulose.
Sedangkan untuk sampah non organik akan diolah menjadi barang-barang yang dapat dipergunakan kembali dan bernilai ekonomis dan untuk sisa residu sampah bisa dicetak menjadi paving blok.
“Tantangannya mengubah kebiasaan agar tidak membuang sampah sembarang, diperlukan pemberdayaan masyarakat, lembaga-lembaga desa agar permasalahan sampah bisa ditangani Pemerintah Desa Getrakmoyan dan Rawaurip,” ujarnya.
Baca Juga:Ketua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung KudaKPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu Dekat
Camat Pangenan, Deni Syafruddin berharap, dengan adanya KKN dan PPM dari Mahasiswa UGM dapat berdampak positif untuk desa-desa yang ada di Kecamatan Pangenan.
Deni optimis dengan keilmuan yang dimiliki para mahasiswa dari UGM bisa mengembangkan potensi lokal seperti pertanian padi, bawang maupun potensi tambak garam dapat mengangkat perekonomian masyarakat di wilayah Pangenan.