KEHADIRAN mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Getrakmoyan, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, diharapkan mampu memberikan dampak nyata terhadap pembangunan desa sekaligus menepis isu negatif yang menyeret nama almamater mereka.
Hal itu disampaikan Ketua Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Cirebon, Heru Subagia, usai menghadiri pembukaan KKN Mahasiswa UGM di Kantor Kecamatan Pangenan, pada Senin (23/6/2025).
Menurut Heru, UGM yang dikenal sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia sempat diterpa isu tak sedap terkait dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo, alumnus Fakultas Kehutanan UGM.
Baca Juga:Usai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda NasionalSekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke Pimpinan
“Kehadiran mahasiswa UGM di desa ini diharapkan mampu mengembalikan kepercayaan publik terhadap integritas UGM. Kami, para alumni di Cirebon, percaya kontribusi positif mereka di lapangan akan lebih kuat daripada isu yang beredar,” tegas Heru.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya sinergi antara mahasiswa dan pemerintah desa dalam menggali potensi lokal, khususnya di sektor ekonomi.
Menurutnya, KKN adalah ruang aktualisasi yang harus dimanfaatkan mahasiswa untuk membuktikan kapabilitas mereka sebagai agen perubahan.
“Entitas UGM, baik mahasiswa maupun alumninya, tidak akan goyah oleh isu yang menyesatkan. Justru kita tetap mendukung program-program strategis pemerintah, terutama dalam penguatan sumber daya manusia di tingkat desa,” ujar Heru.
Ia juga mendorong agar program KKN ke depan mengangkat proyek-proyek strategis nasional seperti pengembangan Koperasi Desa Merah Putih yang digagas pemerintah pusat
“Kami percaya, setiap mahasiswa UGM dibekali kemampuan untuk terlibat aktif dalam pembangunan, baik di tingkat pusat, daerah, maupun desa,” pungkasnya.