Saudi Airlines 2 Kali Diteror Ancaman Bom, Pelaku Diduga dari Jaringan yang Sama dari India

Proses sterilisasi yang dilakukan aparat penegak hukum atas teror bom ke maskapai Saudi Airlines SV5276 di Ban
Proses sterilisasi yang dilakukan aparat penegak hukum atas teror bom ke maskapai Saudi Airlines SV5276 di Bandara Kualanamu, Deliserdang, Sumatera Utara, Selasa (17/6/2025).
0 Komentar

POLISI mengungkap dua kali pelaku teror ancaman bom terhadap pesawat Saudi Airlines diduga merupakan komplotan yang sama berasal dari negara India.

Kini tim gabungan dari Siber Polda Sumatera Utara (Sumut) akan bekerjasama dengan Bareskrim Polri melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ancaman bom dan menangkap pelaku.

Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto mengatakan untuk mengungkap kasus ini, selain bekerjasama dengan Bareskrim Polri, tim Siber Polda Sumut akan bekerjasama dengan Polda Metro Jaya dan juga pihak keamanan lintas antarnegara.

Baca Juga:Usai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda NasionalSekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke Pimpinan

“Ini masih kita dalami, tim Siber kami dari Polda Sumut, Polda Metro dan tim Siber dari Bareskrim lagi mendalami karena wilayahnya bukan di Indonesia tetapi di luar negeri. Ini juga butuh koordinasi dan kolaborasi antarnegara,” kata Whisnu.

Whisnu juga menyebutkan, ada kesamaan dalam aksi teror ancaman terhadap pesawat Saudi Airlines tersebut dengan pola yang berbeda. Menurutnya aksi teror ancaman bom pertama yang dialami Saudia Airlines SV 5726 pembawa 442 jemaah haji asal Indonesia rute Jeddah-Jakarta dilakukan dengan menggunakan email yang dikirim ke Kementerian Perhubungan di Jakarta.

Sedangkan ancaman bom kedua yang menimpa pesawat Saudi Airlines SV 5688 pembawa 376 jemaah haji asal Jawa Timur dari Jeddah tujuan Surabaya diteror melalui pesan suara radio atau direct speech.

“Kemungkinan ada kesamaan, karena informasi tersebut dari wilayah India, tetapi masih kita dalami. Yang pertama itu melalui email dan kalau yang kedua ini melalui direct speech hampir sama sebenarnya ini yang masih kita dalami,” sebutnya.

Whisnu juga memastikan pesawat dan seluruh penumpang dalam keadaan aman dan bebas dari ancaman bom.

Hal tersebut dipastikan setelah tim gabungan penjinak bom (Jibom) Brimob Polda Sumut dan tim Jihandak dari Kodam I Bukit Barisan melakukan sterilisasi dan pemeriksaan seluruh bagian pesawat dan barang bawaan penumpang pesawat selamat kurang lebih enam jam sejak pesawat mendarat pukul 09.35 WIB hingga pukul 16.30 WIB.

“Yang terpenting itu sekarang adalah keselamatan dari pada jemaah kita dan ini kondisinya aman sehat walafiat,” tambahnya.

0 Komentar