Huda menyampaikan harga minyak yang meningkat akan berpengaruh kepada harga produksi bahan bakar minyak dalam negeri. “Ketika tidak ada kenaikan harga, maka subsidi akan semakin meningkat. Dana di APBN akan semakin terkuras. Fiskal Indonesia akan semakin menurun,” sambung Huda.
Gangguan Pasokan Energi Global
Negara-negara pengimpor minyak besar seperti Jepang, Korea Selatan, China, dan India akan terkena dampak langsung. Meskipun beberapa negara telah membangun cadangan strategis dan jalur alternatif seperti East-West Pipeline Arab Saudi, kapasitasnya masih jauh dari cukup untuk menampung seluruh volume yang biasa melewati Hormuz.
Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda memperkirakan serangan Amerika Serikat ke Iran akan berdampak serius pada produksi minyak global. Ia menilai gangguan pada produksi Iran, sebagai salah satu produsen minyak utama dunia, bisa memicu kenaikan harga minyak mentah secara signifikan.
Baca Juga:Usai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda NasionalSekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke Pimpinan
“Ketika produksinya dikurangi karena adanya perang, maka harga minyak mentah global akan meningkat,” ujar Huda saat dihubungi Republika di Jakarta, Ahad (22/6/2025).
Krisis Regional dan Ketegangan Global
Penutupan Selat Hormuz hampir dipastikan akan memicu konfrontasi militer. Apalagi setelah Pemerintah Iran mempertimbangkan berbagai opsi untuk merespons ancaman “agresi asing”, termasuk kemungkinan menutup Selat Hormuz.
Jika Amerika ikut terlibat, konfrontasi di kawasan ini akibat penutupan Selat Hormuz dapat meluas dan mengguncang stabilitas Timur Tengah secara keseluruhan.
Dampak pada Ekonomi Indonesia dan Dunia
Indonesia sebagai negara pengimpor minyak juga akan terdampak. Lonjakan harga minyak akan meningkatkan subsidi energi, memicu inflasi, dan memperlemah nilai tukar rupiah. Negara-negara berkembang lainnya pun akan mengalami tekanan ekonomi yang serupa.
Masih menurut Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda, inflasi global akan mengiringi saat harga minyak global. Huda mengatakan inflasi yang tinggi ini bisa memicu resesi ekonomi global yang mana saat ini saja sudah diprediksi akan semakin turun.
Dampaknya perdagangan global akan semakin terbatas, permintaan produk dari negara satu ke negara lainnya juga akan berkurang, termasuk Indonesia.