Viral Sawer Uang di Diskotik: Respons Dedi Mulyadi, Kuwu Karangsari Casmari: Kantong Pribadi Bukan Uang Desa

KUWU SAWER UANG - Sebuah video yang diduga memperlihatkan aksi seorang kepala desa (kuwu) di Kabupaten Cirebon
KUWU SAWER UANG - Sebuah video yang diduga memperlihatkan aksi seorang kepala desa (kuwu) di Kabupaten Cirebon menyawer uang di klub malam viral di media sosial. (IST)
0 Komentar

SOSOK kepala desa (kuwu) Karangsari, Kabupaten Cirebon, tengah menjadi perbincangan luas di media sosial. Hal ini terjadi setelah sebuah video viral menunjukkan aksinya menyawer uang di sebuah diskotek. Perbuatan tersebut tak luput dari sorotan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Melalui video yang diunggah di media sosial, Dedi Mulyadi menyebut perilaku kepala desa tersebut tidak sepantasnya terjadi.

“Saya kira perbuatan menyawer di diskotek itu tidak perlu dan tidak patut terjadi. Hal ini bikin heboh masyarakat, dan saya meminta Inspektorat dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Cirebon segera turun tangan, periksa aspek etik dan penggunaan uangnya. Kalau tidak, kami akan menunda pencairan dana gubernur untuk Kabupaten Cirebon,” tegasnya.

Baca Juga:Usai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda NasionalSekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke Pimpinan

Diberitakan sebelumnya, video Kuwu Karangsari, Casmari, tengah menghamburkan uang di sebuah diskotek.

Dalam video 16 detik itu, Casmari tampak naik ke atas panggung, merogoh dompet, kemudian menyawer uang kepada pengunjung diskotek yang tengah bergembira. Diskotek tersebut tengah menyelenggarakan sebuah acara dan turut dihibur oleh seorang DJ ternama dari Jakarta.

Casmari kemudian memberikan klarifikasi dan mengakui bahwa memang dialah yang tengah menyawer uang. Kendati demikian, Casmari menegaskan uang yang dibagikan berasal dari kantong pribadinya, bukan uang desa.

“Saya menyawer bukan pakai dana desa, tapi uang saya sendiri. Saya punya beberapa usaha, punya rumah, kendaraan, dan sumber pendapatan yang cukup. Alhamdulillah, saya masih mampu memenuhi kebutuhan hidup saya dan keluarga tanpa bergantung pada uang desa,” katanya, Rabu (11/6/2025).

Selain dari bisnis tanah, Casmari juga menyebut sebelum menjadi kuwu, dia memang sering menyawer di tempat hiburan saat tengah bergembira. Dalam satu kali menyawer, katanya, dia dapat menghabiskan hingga Rp15 juta.

“Kalau di diskotek kemarin, saya habis sekitar Rp1–3 juta saja,” ungkapnya.

Casmari juga menanggapi warganet yang menyebut perbuatannya menggunakan uang desa. “Ini murni uang saya, bukan uang desa. Saya memang punya usaha dan penghasilan cukup, jadi bukan masalah kalau saya menyawer,” katanya.

0 Komentar