Konflik Terbuka Teheran-Tel Aviv, USS Nimitz Amerika Serikat Bergerak Menuju Timur Tengah

USS Nimitz
USS Nimitz
0 Komentar

“Melindungi pasukan AS adalah prioritas utama kami, dan penempatan ini dimaksudkan untuk memperkuat postur pertahanan kami di kawasan,” ujarnya.

Eskalasi konflik dimulai Jumat lalu ketika Israel mulai membombardir Iran, menuding Teheran berada di ambang mengembangkan bom nuklir.

Sejak itu, kedua negara saling meluncurkan rudal dalam jumlah besar, yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka di kedua belah pihak. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan pecahnya perang regional besar.

Baca Juga:Usai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda NasionalSekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke Pimpinan

Menurut dua pejabat AS lainnya kepada Reuters, Trump dalam beberapa hari terakhir telah memveto rencana Israel untuk menargetkan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Satu di antara mereka menyatakan bahwa AS tidak mendukung serangan terhadap kepemimpinan politik Iran selama warga AS tidak menjadi sasaran.

Namun, di sisi lain, Trump telah menyuarakan dukungannya terhadap serangan ofensif Israel dan memperingatkan Teheran untuk tidak melibatkan kepentingan AS dalam aksi balasannya.

“Jika Iran menyerang fasilitas milik Amerika, maka kami siap beralih dari pertahanan ke serangan,” kata salah satu sumber yang memahami kebijakan ini, menegaskan bahwa AS telah memberi tahu negara-negara kawasan mengenai kesiapan mereka.

Seorang pejabat ketiga menekankan bahwa semua aktivitas militer AS di kawasan sejauh ini bersifat defensif. Namun, penempatan besar ini memberi sinyal kesiapan AS jika situasi berubah menjadi konflik terbuka yang lebih luas.

Saat ini, AS sudah memiliki sekitar 40.000 pasukan yang ditempatkan di kawasan Timur Tengah, lengkap dengan sistem pertahanan udara, jet tempur, dan kapal perang yang mampu mencegat rudal musuh.

Sebagai bagian dari kesiapan jangka panjang, Pentagon pada bulan lalu juga telah mengganti pesawat pengebom B-2 dengan pesawat jenis lain di sebuah pangkalan di kawasan Indo-Pasifik. Pengebom B-52, yang kini ditempatkan, dikenal mampu membawa senjata penghancur bunker besar yang dinilai efektif untuk menyerang fasilitas nuklir bawah tanah Iran.

0 Komentar