Konflik Terbuka Teheran-Tel Aviv, USS Nimitz Amerika Serikat Bergerak Menuju Timur Tengah

USS Nimitz
USS Nimitz
0 Komentar

DI tengah meningkatnya konflik terbuka antara Iran dan Israel, militer Amerika Serikat secara signifikan memperkuat kehadiran udaranya di Eropa dengan mengirimkan puluhan pesawat pengisian bahan bakar ke wilayah tersebut.

Langkah ini dinilai sebagai sinyal kesiapan strategis AS untuk kemungkinan operasi militer berkelanjutan, seiring meningkatnya kekhawatiran akan meluasnya konflik di Timur Tengah.

Menurut dua pejabat AS yang berbicara kepada Reuters dengan syarat anonim, pengiriman pesawat tanker pengisian bahan bakar ini dilakukan guna memberikan lebih banyak opsi bagi Presiden Donald Trump, seiring terjadinya serangan balasan antara Teheran dan Tel Aviv.

Baca Juga:Usai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda NasionalSekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke Pimpinan

Kedua pejabat tersebut juga mengonfirmasi bahwa kapal induk USS Nimitz sedang bergerak menuju Timur Tengah dalam misi yang disebut sebagai “penempatan yang telah direncanakan sebelumnya.”

Penguatan militer ini memperlihatkan bahwa Washington tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi eskalasi yang lebih luas.

“Pengiriman mendadak lebih dari dua lusin pesawat tanker Angkatan Udara AS ke timur bukanlah hal biasa. Ini adalah sinyal kesiapan strategis yang jelas,” kata Eric Schouten dari Dyami Security Intelligence, dilansir Reuters, Selasa (17/6/2025).

“Apakah ini untuk mendukung Israel atau mempersiapkan operasi jarak jauh, logistik adalah kuncinya. Langkah ini menunjukkan bahwa AS siap bereaksi cepat jika ketegangan dengan Iran meluas.”

Situs pelacakan penerbangan AirNav menyebut lebih dari 31 pesawat tanker milik Angkatan Udara AS, termasuk KC-135 dan KC-46, meninggalkan wilayah AS pada Minggu dan bergerak ke arah timur. Beberapa di antaranya telah mendarat di sejumlah pangkalan militer di Eropa, termasuk Pangkalan Udara Ramstein di Jerman, serta bandara di Inggris, Estonia, dan Yunani.

Sementara itu, kapal induk USS Nimitz, yang mampu menampung sekitar 5.000 personel dan lebih dari 60 pesawat tempur, dilaporkan meninggalkan Laut Cina Selatan pada Senin pagi dan kini menuju ke arah barat, yang diyakini menuju Timur Tengah.

Pengiriman Nimitz ini dikonfirmasi sebagai bagian dari rencana penempatan sebelumnya, namun waktu keberangkatannya menjadi krusial di tengah eskalasi konflik.

Baca Juga:Ketua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung KudaKPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu Dekat

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menyampaikan pernyataan di media sosial X pada Senin malam bahwa dirinya telah memerintahkan penambahan kemampuan pertahanan di Timur Tengah.

0 Komentar