DUTA Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, mengungkap bahwa pemerintah Iran kembali mengundang Presiden RI, Prabowo Subianto, berkunjung ke Iran untuk membicarakan persoalan kenegaraan.
Undangan ini bukan yang pertama, sebab Iran sudah pernah mengundang Prabowo secara resmi.
“Saya ingin juga menyampaikan undangan kembali kepada yang mulia dan Pak Presiden Prabowo untuk melakukan kunjungan ke Iran,” ujar Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, dalam konferensi pers di Kediaman Dubes Iran untuk RI, Jakarta, pada Selasa (17/6/2025).
Baca Juga:Usai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda NasionalSekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke Pimpinan
Boroujerdi menyatakan pihaknya siap mengatur waktu yang tepat untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Di sisi lain, dia menilai Prabowo sebagai sosok yang aktif dalam diplomasi luar negeri dan percaya kunjungan ke Iran akan menjadi langkah mempererat antarnegara.
“Presiden Prabowo adalah sangat aktif di bidang diplomasi, luar negeri, dan dalam kaitan kepentingan Indonesia, beliau mengunjungi berkomunikasi, dan melakukan interaksi dengan berbagai negara di dunia,” turur Boroujerdi.
Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Hasan Nasbi, mengatakan Presiden Prabowo Subianto mengecam serangan Israel ke Iran yang terjadi pada pekan lalu. Menurut dia, selain mengecam serangan tersebut, Prabowo selalu menyerukan total tiga hal saat ada konflik antarnegara.
“Presiden Prabowo selalu menyerukan tiga hal. Pertama, pemerintah kita mengecam segala bentuk agresi penyerangan terhadap negara lain,” ucap Hasan di Kantor PCO, Jakarta Pusat, Senin (16/6/2025).
Prabowo, kata Hasan, juga mendorong adanya deskalasi konflik atau gencatan senjata antara Israel dengan Iran. Kemudian, Prabowo disebut menyerukan penyelesaian konflik melalui jalur diplomasi atau jalur hukum internasional.
“Jadi, di manapun terjadi konflik, di manapun terjadi agresi militer, di manapun terjadi infasi, maka pemerintah kita secara konsisten menyerukan tiga hal ini,” tutur dia.