Institut Sains Weizmann Terkait Mossad Hancur Akibat Serangan Rudal Iran

Api yang membara membakar bangunan dari Institut Sains Weizmann. Foto: Press TV
Api yang membara membakar bangunan dari Institut Sains Weizmann. Foto: Press TV
0 Komentar

SERANGAN rudal Iran telah menghancurkan Institut Sains Weizmann yang terkenal, yang terletak di kota Rehovot, sebelah selatan Tel Aviv, Israel. Serangan rudal Iran itu membuatnya menjadi reruntuhan yang membara.

“Institut yang dulunya merupakan pilar kolaborasi ilmiah dan militer rezim Zionis, yang memiliki hubungan dekat dengan badan mata-mata Israel Mossad, kini tidak berfungsi dan hancur,” sebut laporan Press TV, Rabu 18 Juni 2025.

Institut Weizmann yang telah lama dianggap sebagai salah satu pusat ilmiah paling terkemuka dari rezim Israel, mempertahankan hubungan yang erat dengan militer Israel dan badan intelijen Mossad. Kemitraannya meluas ke Elbit Systems, produsen senjata terkemuka rezim tersebut dengan cabang di seluruh Amerika Serikat (AS), Inggris, dan sekitarnya.

Baca Juga:Usai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda NasionalSekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke Pimpinan

Menurut media Israel, serangan presisi -,yang diluncurkan Sabtu dini hari,- ”jauh dari kebetulan.” Serangan itu menargetkan pusat penelitian mutakhir yang terkait dengan kompleks industri-militer rezim tersebut, termasuk bidang-bidang seperti fisika, bioteknologi, dan kecerdasan buatan.

Kehancuran itu digambarkan oleh para ahli Israel sebagai “bencana besar.”

Laboratorium dan seluruh bangunan hancur berantakan. Instrumen yang sensitif, bahan biologis yang langka, dan penelitian perintis selama puluhan tahun telah musnah. Apa yang dulunya merupakan kebanggaan ilmiah rezim itu kini telah berubah menjadi abu dan puing-puing, para ahli mengakui.

Gambar-gambar yang beredar setelah kejadian menunjukkan bangunan hangus, jendela pecah, kabel kusut tergantung di langit-langit yang runtuh, dan banjir pemadam kebakaran mengubah halaman lembaga menjadi kolam reruntuhan.

Besarnya serangan sebenarnya mulai terlihat ketika para ilmuwan dan peneliti yang terkejut mulai berbicara tentang kerugian besar dan tak terelakkan yang mereka alami.

“Dalam waktu kurang dari 15 menit, saya melihat gambar api yang membakar laboratorium yang telah menjadi rumah kedua saya selama 22 tahun. Tiga lantai runtuh. Tidak ada yang tersisa — tidak ada data, tidak ada gambar, tidak ada catatan, tidak ada sejarah,” kata Profesor Eldad Tzahor, menggambarkan kehancuran laboratoriumnya.

Tzahor menekankan besarnya kerugian, dengan mengatakan bahwa kerugiannya bukan hanya peralatan, tetapi juga penghancuran arsip ilmiah yang terkait dengan ambisi teknologi rezim Zionis.

0 Komentar