BOS Tesla dan SpaceX Elon Musk dilaporkan mendapatkan tawaran suaka politik dari Rusia. Tawaran itu hadir selepas kabar perselisihan antara Musk dengan Presiden AS Donald Trump yang menyeruak beberapa waktu lalu.
Diketahui, hubungan antara Musk dan Trump sedang tidak baik-baik saja. Konflik antara dua orang berpengaruh di Negeri Paman Sam itu memicu sindiran dari sejumlah pejabat Rusia.
Seperti diberitakan berbagai sumber, ketika perselisihan antara Musk dan Trump semakin memburuk, sekutu Trump, Stephen Bannon, menyerukan agar Musk dideportasi sebagai imigran ilegal dan Trump menyita perusahaannya, SpaceX.
Baca Juga:Usai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda NasionalSekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke Pimpinan
Sejumlah petinggi Rusia menyambut seruan tersebut dengan menyarankan Musk untuk mencari suaka di Rusia, mengikuti jejak whistle blower Edward Snowden dan buronan Wirecard Jan Marsalek.
Eks Kepala Badan Antariksa Rusia (Roscosmos) Dmitry Rogozin turut berkomentar di media sosial X. Rogozin, yang sekarang menjadi petinggi di wilayah Ukraina yang dijkuasai Rusia, mengajak Musk untuk kabur dari AS dan bergabung dengan militer Rusia dalam perang dengan Ukraina.
“Elon @elonmusk, jangan sedih! Anda dihormati di Rusia. Jika Anda mengalami masalah yang tidak dapat diatasi di AS, datang kemari dan jadi bagian dari kami – pejuang ‘Bars-Sarmat’,” kata Rogozin dalam unggahan di X, seperti dilansir The Washington Post, Senin (9/6/2025).
“Di sini Anda akan menemukan kawan-kawan yang dapat diandalkan dan kebebasan penuh dalam kreativitas,” imbuhnya.
Ajakan itu juga digaungkan oleh Wakil Ketua Komite Urusan Internasional Majelis Rendah Parlemen Rusia Dmitry Novikov. Kepada kantor berita nasional Rusia TASS, Novikov mengatakan Rusia dapat menawarkan suaka kepada Musk jika yang bersangkutan membutuhkannya.
Petinggi Rusia lainnya menawarkan diri menjadi penengah untuk mendamaikan Musk dan Trump. Dmitry Medvedev, politikus yang pernah menjadi Presiden Rusia antara tahun 2008-2012, mengajukan diri untuk menjadi mediator antara Musk dan Trump.
“Kami siap untuk memfasilitasi penyelesaian kesepakatan damai antara D dan E dengan upah yang wajar dan menerima saham Starlink sebagai pembayaran. Jangan bertengkar, guys!” tulis Medvedev di X.
Baca Juga:Ketua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung KudaKPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu Dekat
Tak hanya politisi, warganet Rusia juga ramai menanggapi perceraian Musk dan Trump. Sejumlah meme membandingkan Musk dengan Yevgeniy Prigozhin, sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin yang melakukan pemberontakan pada tahun 2023. Tidak lama setelahnya, pesawat yang ditumpangi Prigozhin jatuh dari langit karena ledakan yang tidak dapat dijelaskan.