Sumber-sumber tersebut menjelaskan bahwa operasi tersebut berlangsung beberapa waktu lalu, namun besarnya volume dokumen yang diselundupkan dari dalam Israel, dan kebutuhan untuk mengangkut seluruh kargo ke Iran dengan aman, membuat media tidak dapat mengaksesnya hingga dipastikan telah sampai di lokasi yang telah ditentukan.
Mereka juga menunjukkan bahwa kepadatan dokumen-dokumen tersebut membutuhkan waktu yang lama untuk memeriksanya dan melihat foto-foto dan video yang dilampirkan.
Pengungkapan ini terjadi setelah Iran berulang kali membuat ancaman langsung selama periode terakhir tentang kesiapannya untuk mengambil tindakan jika Iran terus memperkaya uranium, meskipun negosiasi yang sedang berlangsung antara Teheran dan Washington sejak 12 April.
Baca Juga:Usai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda NasionalSekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke Pimpinan
Kantor Berita Iran mengklaim bahwa penangkapan ini terkait dengan berkas yang sedang dibicarakan, meskipun belum ada konfirmasi resmi mengenai hal ini.
Menjelang pertemuan Dewan Gubernur Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) yang akan datang, Presiden Iran Masoud Bazeshkian menekankan bahwa negaranya selalu siap untuk inspeksi IAEA.
Sumber-sumber Israel dan Amerika Serikat melaporkan bahwa Israel telah menyusun rencana untuk menargetkan situs-situs dan fasilitas-fasilitas nuklir Iran dalam waktu beberapa jam, jika perundingan tidak langsung Amerika Serikat-Iran gagal.
Sekitar dua pekan yang lalu, Dinas Keamanan Dalam Negeri Israel (Shin Bet) dan polisi mengumumkan penangkapan dua orang warga negara Israel berusia 24 tahun, Roy Mizrahi dan Almog Atias, dengan tuduhan berkolaborasi dengan Iran.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang sedang dicari oleh keadilan internasional, menggambarkan apa yang terjadi sebagai hari yang sangat sulit.
Juru bicara militer mengumumkan bahwa keluarga dari empat tentara yang terbunuh telah diberitahu.
Presiden Israel, Isaac Herzog, mengatakan, “Harga dari perang sangatlah mahal, dan ini adalah saat-saat yang menyedihkan, namun ini juga merupakan saat yang tepat untuk berdiri di belakang para prajurit kami.”
Baca Juga:Ketua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung KudaKPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu Dekat
Pada Jumat (6/6/2025) pagi, helikopter Israel terlihat membawa anggota pasukan pendudukan yang terluka.
Delapan tentara Israel telah terbunuh dalam seminggu terakhir ini di Jalur Gaza, menurut surat kabar Israel Yediot Aharonot.
Tentara Israel mengatakan bahwa Kepala Staf Eyal Zamir menilai situasi dan menyetujui rencana operasional di Komando Selatan untuk melanjutkan pertempuran di Gaza.