Dalam sebuah pengulangan perlakuan perlawanan terhadap para kolaborator penjajah, pada 30 Mei, Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer Hamas, merilis sebuah video yang menarget sekelompok “mata-mata yang menyamar” tentara penjajah di sebelah timur Rafah, setelah mereka bergerak dengan pakaian sipil di dekat perbatasan dan membobol rumah-rumah di daerah tersebut.
Sebuah sumber keamanan mengatakan pada saat itu bahwa investigasi mengungkapkan bahwa pasukan khusus tersebut merupakan bagian dari apa yang digambarkan sebagai “geng Yasser Abu Shabab” dan bekerja untuk tentara pendudukan guna menyisir dan memantau pergerakan pejuang perlawanan dan merebut bantuan kemanusiaan di Rafah.
Patut dicatat bahwa Hebrew Channel 12 mengutip sumber keamanan Israel yang mengatakan bahwa “milisi di Rafah seperti komandan lapangan di tentara Israel, dan telah menyelamatkan nyawa banyak tentara.
Baca Juga:Usai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda NasionalSekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke Pimpinan
Dan jika berhasil, ini akan menjadi alternatif yang nyata bagi Hamas dan mendekatkan akhir dari organisasi tersebut, dan semua dukungan harus diberikan kepadanya karena mereka mengorbankan diri mereka dan keluarga mereka untuk memastikan keselamatan tentara.
Sebuah sumber terkemuka dalam keamanan perlawanan Palestina mengungkapkan bahwa Kepala Geng Yasser Abu Shabab, yang berkolaborasi dengan pendudukan Israel dan bersembunyi di tempat-tempat di mana tentara Israel hadir, masuk dalam daftar pencarian orang, dan mengintensifkan upaya intelijen dan lapangan untuk menghubunginya.
Sumber tersebut mengkonfirmasi, dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Aljazeera Net, ahwa Abu Shabab dan sejumlah anggota gengnya telah ditangkap oleh Dinas Keamanan sebelum pecahnya perang karena keterlibatan mereka dalam kasus-kasus pembunuhan, penyelundupan, dan perdagangan narkoba.
Mereka sedang dipantau dan ditindak dengan segala cara, dan mengancam siapa pun yang menutup-nutupi keterlibatan mereka akan mengalami nasib yang sama.
Aljazeera Net mengetahui dari sumber-sumber keamanan bahwa Dinas Keamanan di Jalur Gaza, sebagai bagian dari kampanye intensif mereka melawan geng Abu Shabab, menangkap A N , 35 tahun, seorang penduduk Jalur Gaza tengah.
Dia ditahan oleh Dinas keamanan sebelum perang karena membunuh seorang polisi dalam upaya penangkapannya dan memiliki catatan kriminal yang penuh dengan pencurian dan kontak dengan pihak-pihak yang memusuhi.