Megawati Soekarnoputri: Kaum Perempuan Zaman Sekarang Lebih Mementingkan Bersolek Diri Tanpa Mengisi Otaknya

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan pada acara pemberian penghargaan Trisakti Tourism A
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan pada acara pemberian penghargaan Trisakti Tourism Award (Desa Wisata) 2025 di Jakarta, Kamis (8/5/2025). ( Foto: Antara/Bayu Pratama S/rwa).
0 Komentar

BANYAK kalimat menggelegar yang disampaikan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri saat beri sambutan dalam acara pembukaan pameran foto Guntur Soekarnoputra di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu (7/6/2025).

Mulai dari jasa besar ayahnya, sang Presiden Pertama Soekarno hingga penilaian skeptisnya terhadap generasi muda.

Megawati dengan semangat mengenang besarnya jasa sang proklamator bagi bangsa ini, dengan lantang dia menyebut tanpa adanya proklamasi yang dibacakan ayahnya, tidak ada kemerdekaan dan Indonesia masih menjadi bangsa budak.

Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda

“Ingat kalau tidak ada yang berani berbicara yang namanya proklamasi nggak ada, kalian ini masih jadi budak-budak,” ujarnya.

Kemudian Megawati mengeluarkan uneg-uneg terhadap generasi zaman sekarang, utamanya kaum perempuan. Di matanya, anak zaman sekarang lebih mementingkan untuk bersolek diri tanpa mengisi otaknya. Tak lupa dia juga membanggakan dirinya sebagai satu-satunya perempuan yang bisa menjadi Presiden RI.

“Kenapa saya bisa jadi presiden the only one, saya nggak tahu akan datang ada lagi apa nggak, hanya mejeng-mejeng saja perempuan sekarang aku melihatnya, boleh lah mejeng, pakai apa yang namanya itu, glowing-glowing itu masyaAllah, masyaAllah, aku bilang iya loh, ya boleh lah glowing-glowing, tapi kan juga pintar,” kata Megawati.

Megawati juga menekankan pentingnya menjadi sosok Pancasilais. Dengan tegas dia bilang jika tidak mau maka jadi saja seorang imigran.

“Kalau kalian adalah Pancasilais, kalau kalian adalah warga negara Indonesia, kalau enggak, please, jangan tinggal di sini. Jadi saja imigran,” imbuhnya.

0 Komentar