KEBAKARAN besar melanda permukiman padat penduduk di Kampung Rawa Indah, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat (6/6/2025).
Sekitar 485 rumah hangus terbakar, menyebabkan 1.947 warga kehilangan tempat tinggal dan harus mengungsi ke posko darurat.
Namun di tengah puing-puing dan rumah yang rata dengan tanah, satu bangunan masih berdiri kokoh, yaitu Musala Baitulrohman.
Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda
Dari pantauan udara yang beredar di media sosial, terlihat bangunan Musala Baitulrohman tetap tegak berdirii di tengah kawasan yang telah luluh lantak akibat api. Meski atapnya mulai rapuh dan sebagian runtuh, tembok dan kaligrafinya tidak tersentuh api. “Alhamdulillah musala ini masih berdiri, tinggal atapnya yang tinggal sedikit. Yang lain sudah habis semua,” ujar pengurus Musala Baitulrohman Uci Sanusi, saat ditemui Sabtu (7/6/2025).
Uci menyampaikan harapannya agar ada donatur yang bersedia membantu perbaikan musala agar bisa segera digunakan kembali oleh warga sekitar, terutama untuk kegiatan ibadah dan pengajian anak-anak.
“Tanpa bantuan donatur, kami tidak bisa memperbaiki mushala ini. Masyarakat sendiri juga sangat berharap adanya bantuan dari luar,” kata Uci.
Kebakaran hebat terjadi sekitar pukul 12.18 WIB dan berhasil dipadamkan total menjelang pukul 21.00 WIB. Sebanyak 150 petugas damkar dengan 29 unit mobil pemadam diterjunkan ke lokasi.
Api melahap 485 rumah dan membuat hampir 2.000 warga harus mengungsi. Mereka kini tinggal di tenda-tenda darurat yang didirikan di sekitar lokasi kejadian.
Musala Baitulrohman kini menjadi simbol keteguhan dan harapan bagi warga yang terdampak. Meski sekelilingnya luluh lantak, bangunan ibadah ini tetap berdiri, menguatkan hati masyarakat yang kehilangan tempat tinggal dan harta benda.