Dokumen Rahasia Intelijen Suriah Konfirmasi Jurnalis Amerika yang Hilang Austin Tice Ditahan Rezim Assad

Austin Tice (OCCRP)
Austin Tice (OCCRP)
0 Komentar

Seorang mantan anggota NDF, yang digambarkan BBC memiliki “pengetahuan mendalam tentang penahanan Austin,” mengatakan rezim melihat Tice sebagai “kartu” yang akan digunakan dalam negosiasi dengan AS. Berkas-berkas itu juga mengonfirmasi bahwa ia mencoba melarikan diri melalui jendela tetapi segera ditangkap dan kemudian diinterogasi sedikitnya dua kali.

Dokumen-dokumen yang baru terungkap ini tampaknya menjadi bukti kuat pertama secara langsung menghubungkan rezim Assad dengan pemenjaraan Tice, meruntuhkan penyangkalan Suriah selama lebih dari satu dekade. Investigasi tersebut dilakukan bekerja sama dengan penyelidik kejahatan perang Suriah, yang memberikan akses kepada wartawan BBC ke arsip intelijen.

Tangkapan layar dari video di YouTube pada 1 Oktober 2012 menunjukkan Austin Tice, berusia 31 tahun, ditutup matanya bersama orang-orang yang diyakini sebagai penculiknya di sebuah lokasi dirahasiakan di Suriah.

Baca Juga:Ketua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung KudaKPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu Dekat

Meskipun rezim Assad runtuh pada bulan Desember, tidak ditemukan jejak Tice di antara para tahanan yang dibebaskan. Namun harapan tetap ada. Segera setelah kejadian itu, Presiden AS saat itu Joe Biden menegaskan kembali keyakinannya bahwa Tice masih hidup.

Pandangan tersebut diamini Nizar Zakka, kepala kelompok advokasi penyanderaan berbasis di AS, yang mengklaim bahwa Tice kemungkinan besar ditawan oleh sedikit orang di rumah aman untuk melakukan pertukaran atau kesepakatan.

Dua hari sebelum pernyataan Biden, ibu Tice, Debra, mengatakan bahwa “sumber penting” telah mengonfirmasi bahwa putranya masih hidup dan dirawat dengan baik. Pada awal Mei, ia memberi tahu The Washington Post bahwa pemerintah AS mengetahui lokasi putranya, meskipun tidak ada rincian lebih lanjut yang diungkapkan.

Presiden Donald Trump juga menyoroti kasus tersebut selama kunjungannya baru-baru ini ke Teluk. Setelah bertemu dengan presiden baru Republik Arab Suriah, Ahmed Al-Sharaa, di Riyadh, Trump mengatakan kepada wartawan, “Austin belum terlihat selama bertahun-tahun,” tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Komentar tersebut muncul beberapa hari setelah Sky News Arabia secara keliru melaporkan bahwa jasad Tice ditemukan di sebuah pemakaman di Suriah utara, sebuah klaim yang dikecam oleh keluarga sebagai ‘sangat tidak sopan’.

0 Komentar