Acara ini diselenggarakan oleh Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS) Wonosobo.
Ketua Panitia Yasin Yusuf menyampaikan bahwa haul ini bertujuan untuk mendoakan para leluhur, terutama Ki Ageng Wonosobo yang namanya diabadikan sebagai nama Kabupaten. Ia menegaskan pentingnya meneladani jejak perjuangan tokoh besar ini dan menyerukan agar masyarakat menyatukan tekad demi mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
“Nama dan keluhurannya menjadi abadi, maka sudah seharusnya kita mendoakan sekaligus juga meneladani jejak-jejak Ki Ageng Wonosobo,” kata Yasin Yusuf, Sabtu (31/5/2025).
Baca Juga:KPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu DekatInisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen Tepat
Sementara itu sebagai yang mewakili Bupati Wonosobo, Sekda One Andang Wardoyo dalam sambutannya menyampaikan harapan agar kegiatan seperti ini mampu memperkuat ukhuwah islamiyah dan persaudaraan antar sesama. Ia juga menekankan pentingnya sikap mikul duwur mendem jero dalam mengenang para pendahulu, mengangkat kebaikannya dan tidak menebarkan aib atau kekurangannya.
“Menjalin ukhuwah islamiyah dan mempererat persatuan adalah kunci kehidupan bermasyarakat yang makmur dan tentram,” tutur One Andang dalam sambutannya.
Ceramah utama disampaikan oleh KH. Imaduddin Utsman al-Bantani, yang menegaskan bahwa haul seperti ini sangat penting untuk memperkuat spiritualitas dan keteladanan umat.
Menurutnya, Ki Ageng Wonosobo adalah sosok luar biasa, penyebar Islam yang hidup di akhir abad ke-15 hingga awal abad ke-16, yang menjadi cikal bakal berdirinya Mataram Islam dan memiliki pengaruh besar hingga ke wilayah Banten.
“Ki Ageng Wonosobo adalah sumber keteladanan. Dari beliau, lahir tokoh-tokoh besar. Maka sangat wajar jika haul ini tahun depan, di tahun 2026, bisa diperluas dan diperbesar lagi,” tegas KH. Imaduddin.
Haul kali ini juga diramaikan dengan pawai budaya dari Alun-Alun Wonosobo menuju Lapangan Plobangan, atraksi bela diri dari Pagar Nusa, serta pertunjukan kesenian tradisional yang menggambarkan kekayaan budaya lokal.
Rangkaian kegiatan haul telah dimulai sejak Kamis (29/5) dengan Samaan Al-Qur’an dan gemblengan pendekar, kemudian dilanjutkan pada Jumat (30/5/2025) dengan gelar kesenian dan kajian ilmiah yang menyatukan elemen keagamaan, kebudayaan, dan intelektual.
Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin
Haul Akbar Ki Ageng Wonosobo tahun ini tidak hanya menjadi ajang doa dan penghormatan terhadap leluhur, tetapi juga momentum memperkuat identitas kultural dan spiritual masyarakat Wonosobo secara menyeluruh.