Pegawai Kejaksaan Agung Korban Pembacokan OTK di Depok, Berikut Kronologinya

Jaksa Agung Sanitiar (St.) Burhanuddin menjenguk seorang pegawai Pusat Data Statistik Kriminal dan Teknologi I
Jaksa Agung Sanitiar (St.) Burhanuddin menjenguk seorang pegawai Pusat Data Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi (Pusdakrimti) Kejaksaan Agung berinisial DSK di Kota Depok, Jawa Barat, Senin (26/5/2025). (Kejaksaan Agung RI)
0 Komentar

Menurut keterangan korban, sekitar 800 meter dari rumahnya, dari arah berlawanan ada sepeda motor mendekat. Kemudian korban mendengar ada kata-kata ‘sikat’ dan ‘mampus lu’. Setelah dihampiri sepeda motor dari arah yang berlawanan itu, tiba-tiba korban merasa tangannya seperti disentuh sesuatu.

Namun korban tidak bisa melihat karena situasinya gelap.Karena merasa terancam dan dalam kondisi berbahaya, DS memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan hingga ke rumahnya.

Setelah sampai di rumah, kata Bambang, korban baru memeriksa pergelangan tangannya telah ada luka.

Baca Juga:KPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu DekatInisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen Tepat

“Enggak kelihatan, Cuma lampu motor doang. Nanti kami dalami lagi. Kejadian begitu cepat, kondisi gelap,” ujar Bambang.

Dari keterangan korban, dia tidak ada masalah dengan siapa pun. DS juga tidak pernah menerima teror atau intimidasi dari pihak manapun sebelumnya.

“Sementara dari hasil keterangan yang disampaikan tidak ada hal-hal seperti itu. Mengaku tidak punya (musuh),” tutur dia.

Terkait kasus ini, polisi telah memeriksa tujuh orang saksi, termasuk DS sendiri. Para saksi meliputi pedagang dan warga sekitar lokasi kejadian, serta pihak yang sempat membantu DS usai insiden hingga ke rumah sakit.

“Saksi hari ini yang diperiksa penambahannya hanya korban sendiri. Jadi sudah tujuh orang dimintai keterangan termasuk korban,” ucap Bambang.

Penyidik masih mengumpulkan saksi dan barang bukti pendukung lainnya untuk mengungkap kasus ini, termasuk menyisir sejumlah kamera pengawas atau Closed Circuit Television (CCTV) di sekitar lokasi hingga radius lima kilometer. Namun, kata Bambang, tidak ada CCTV di tempat kejadian perkara.

“Bahkan, dari rekaman CCTV yang ada pun tidak diketahui kendaraan atau siapa saja yang melintas di jam sekitar peristiwa terjadi. Masih proses analisis, analis kami masih bekerja,” kata Bambang.

0 Komentar