INDONESIA Political Opinion (IPO) merilis survei persepsi publik atas kinerja Presiden Prabowo Subianto dan pemerintahannya. Hasil survei IPO menunjukkan bahwa 60 persen responden menyatakan puas dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) besutan Prabowo.
Jika dirinci, 9 persen responden mengatakan sangat puas dan 51 persen lainnya mengaku puas dengan program MBG. Kemudian, 68 persen responden juga menganggap MBG sebagai program yang baik dan sangat baik.
Hanya sekitar 26 persen responden yang mengaku program itu buruk atau sangat buruk, sementara sisanya memilih tidak tahu atau tidak menjawab.
Baca Juga:KPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu DekatInisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen Tepat
Responden yang memberi penilaian terhadap MBG ini merupakan responden yang mengetahui/mendengar adanya program ini—proporsinya mencapai 92 persen alias hampir keseluruhan responden.
Selain penilaian terhadap program MBG, survei IPO juga memperlihatkan persepsi publik terhadap program pengadaan 3 juta rumah besutan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).
Dari 71 persen responden yang mengaku mengetahui atau mendengar program tersebut, sebagian besar menyatakan program itu baik (46 persen baik dan 7 persen sangat baik).
Program pengadaan 3 juta rumah rakyat ini masuk dalam visi-misi Asta Cita pemerintaha Prabowo. Dalam janjinya, Presiden Prabowo menyatakan bakal menyediakan 2 juta rumah di pedesaan dan 1 juta rumah di kota per tahun. Pendek kata, Prabowo punya target membangun 3 juta hunian per tahun.
Sebagai informasi, survei IPO melibatkan 1.200 orang responden yang tersebar di 38 provinsi. Survei IPO ini dilakukan dalam periode 22-28 Mei 2025.
“IPO terlebih dahulu menentukan primary sampling unit (PSU) pada sejumlah kelurahan/desa untuk menjadi sampel, pada setiap kelurahan/desa akan dipilih secara acak–menggunakan random kish grid paper–sejumlah 5 rukun tetangga (RT), pada setiap RT dipilih 2 keluarga, dan setiap keluarga akan dipilih 1 responden yang memenuhi syarat, yakni berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah,” tulis IPO dalam laporannya, dikutip Sabtu (31/5/2025).
Sementara itu, tingkat pengukuran kesalahan atau margin of error dari survei ini adalah 2.90 persen dan tingkat akurasi datanya 95 persen. Setting pengambilan sampel menggunakan teknik stratified multistage random sampling (SMRS) atau pengambilan sampel bertingkat.