Kadin China Sepakat Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Perdana Menteri (PM) China Li Qiang dalam acara Indonesia-China Business Reception 2025 di Jakarta. (Tangkapan
Perdana Menteri (PM) China Li Qiang dalam acara Indonesia-China Business Reception 2025 di Jakarta. (Tangkapan Layar Youtube Setpres)
0 Komentar

THE China Chamber of Commerce in Indonesia (CCCI) atau Kadin China sepakat mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi unggulan pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto.

Kesepakatan tersebut tertuang dalam penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan CCCI. MoU tersebut dilakukan bersamaan dengan acara “Indonesia-China Business Reception 2025” di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (24/5/2025) malam.

Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie mengatakan, pihaknya menyambut baik peningkatan kerja sama dengan Kadin China. Dalam hal ini, turut andil pula Kadin Indonesia Komite China yang dipimpin pengusaha terkemuka, Garibaldi “Boy” Thohir.

Baca Juga:KPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu DekatInisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen Tepat

“Fokusnya di berbagai macam bidang, terutama pendagangan dan investasi. Tapi yang menariknya, kita berdua sepakat, kita harus dukung program pemerintah yaitu MBG, Makan Bergizi Gratis,” ujar Anindya Bakrie di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (24/5/2025) malam.

Pria yang akrab disapa Anin itu menyampaikan, Kadin Indonesia dan China melihat potensi besar dalam MBG. CCCI tertarik untuk mendukung program tersebut dalam berbagai aspek, mulai dari dapur atau satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG), penyediaan protein maupun karbohidrat, hingga industrialisasi atau modernisasi agrikultur agar lebih produktif.

“Jadi, itu dipilih teman-teman Kadin Indonesia dan Kadin China karena kita lihat ini dampaknya bukan hanya besar, tapi juga jangka panjang karena ini buat generasi Indonesia ke depan,” ucap Anin.

Anin berharap, Kadin Indonesia dapat menyediakan setidaknya 1.000 SPPG dari total 30 ribu SPPG yang dicanangkan pemerintah. Kadin China juga bisa ikut dalam mendukung target Kadin Indonesia dalam mencapai 1.000 SPPG tersebut.

“Kadin mencoba bertahap tapi targetnya kalau bisa 1.000 (SPPG), di dalam angka tersebut-lah dari China itu ingin berpartisipasi. Mereka akan menentukan berapa jumlah yang mereka ingin bangun,” lanjut Anin.

Ia menyerahkan lokasi pendirian SPPG kepada Kadin China. Pihaknya memperkirakan, lokasi SPPG tidak akan jauh dari wilayah investasi perusahaan-perusahaan China di Indonesia.

“Kelihatannya pasti akan dekat di mana mereka itu berinvestasi. Jadi kalau investasinya banyak di Halmahera Timur atau di Sulawesi atau di Kalimantan, saya yakini akan menjadi fokus mereka dan itu masuk akal,” kata Anin.

0 Komentar