Jokowi mengaku dicecar puluhan pertanyaan. Dia pun ditanya soal masa-masa dirinya menempuh pendidikan, mulai dari SD, SMP, SMA dan universitas. Temasuk saat berkuliah dan mengerjakan skripsi.
“Ada 22 pertanyaan yang tadi disampaikan ya, sekitar ijazah dari SD, SMP, SMA, sampai Universitas. Juga yang berkaitan dengan skripsi, dengan kegiatan mahasiswa saya. Masih semasa itu, di sekitar itu,” papar Jokowi.
Soal Tudingan Ijazah Palsu, Tegaskan Ini Sudah Keterlaluan
Jokowi mengaku sebenarnya tidak tega melaporkan pihak yang menudingnya, namun di menganggap tindakan pelapor sudah keterlaluan.
Baca Juga:KPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu DekatInisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen Tepat
“Saya sebetulnya sedih kalau proses hukum mengenai ijazah ini maju lagi ke tahapan berikutnya. Saya kasihan. Tapi ya ini sudah keterlaluan,” ujar Jokowi.
Jokowi pun mengaku menyerahkan proses hukum seluruhnya kepada pihak kepolisian.
“Jadi kita tunggu proses hukum selanjutnya,” kata dia.
Kasus ini bermula dari laporan TPUA yang menuduh Jokowi melanggar Pasal 263 dan 266 KUHP tentang pemalsuan surat dan akta otentik. Laporan itu membuat Jokowi harus memenuhi panggilan Bareskrim sebagai pihak terperiksa.
Ada beberapa laporan yang diadukan ke polisi, baik ke Bareskrim Polri maupun Polda Metro Jaya serta jajaran polres. Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), Rizal Fadillah, telah lebih dahulu diperiksa sebagai pelapor oleh Bareskrim Polri pada Selasa, 6 Mei 2025.
Rizal juga diperiksa oleh penyidik di Bareskrim Polri terkait dengan pengaduan masyarakat yang diajukannya pada Desember 2024. Saat itu, Rizal mengadukan soal ijazah palsu Jokowi ke Bareskrim Polri. Pengaduan ini disebutkan mulai diselidiki sejak April 2025.
Akui Sedih Kalau Proses Hukum soal Ijazah ke Tahap Berikutnya
Lalu, Jokowi mengaku sedih, karena harus dilaporkan ke pihak berwajib soal kasus dugaan ijazah palsu. Namun menurut dia, tidak ada pilihan lain kecuali melanjutkan proses hukumnya hingga ke pengadilan.
“Saya itu sebetulnya sedih kalau proses hukum mengenai ijazah ini maju lagi ke tahapan berikutnya. Saya kasihan,” kata Jokowi.
Meski sedih dan kasihan, namun menurut ayah dari Kaesang Pangarep ini, tudingan yang dialamatkan kepadanya sudah keterlaluan.