Insiden Penembakan Tewaskan 2 Staf Kedutaan Besar Israel di Washington

Lokasi kejadian pembunuhan di Washington D.C. Foto: Jonathan Ernst/REUTERS
Lokasi kejadian pembunuhan di Washington D.C. (Foto: Jonathan Ernst/REUTERS)
0 Komentar

Mantan Duta Besar Israel untuk AS, Mike Herzog, juga mengonfirmasi bahwa korban perempuan adalah pegawai lokal Kedutaan Besar Israel di Washington, sementara korban pria berkewarganegaraan Israel.

Kecaman dan belasungkawa mengalir

Presiden AS Donald Trump sontak menanggapi kejadian ini lewat media sosial. Dia menyebut insiden tersebut sebagai bukti nyata antisemitisme yang harus segera dihentikan.

“Pembunuhan mengerikan di Washington D.C. ini, yang jelas-jelas bermotif antisemitisme, harus dihentikan SEKARANG! Tidak ada tempat bagi kebencian dan radikalisme di negara ini,” tulis Trump.

Baca Juga:KPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu DekatInisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen Tepat

Presiden Israel Isaac Herzog juga turut menyampaikan belasungkawa mendalam atas insiden ini. Dia menyebut penembakan tersebut sebagai “tindakan kebencian antisemitisme yang keji” dan menegaskan pentingnya solidaritas dalam menghadapi gelombang kebencian.

“Hari ini, kita kehilangan dua anak muda yang penuh semangat karena kebencian buta. Kami berdiri bersama keluarga korban, bersama para diplomat kami, dan bersama komunitas Yahudi di AS serta di seluruh dunia. Israel dan Amerika bersatu dalam menentang kebencian. Teror tidak akan memecah belah kami,” ucap Herzog dalam pernyataannya.

Hibah keamanan institusi

Ironisnya, Capital Jewish Museum—lokasi acara tempat penembakan terjadi—baru saja menerima hibah keamanan sebesar 500.000 dolar AS dari pemerintah federal minggu lalu. Hibah tersebut merupakan bagian dari program perlindungan terhadap institusi yang berpotensi menjadi sasaran kejahatan kebencian, termasuk sinagoga dan lembaga budaya Yahudi.

Museum ini sedang menjadi sorotan karena peluncuran pameran bertema LGBTQ serta perannya dalam mempromosikan toleransi antarumat beragama.

“Kami sangat terpukul dan prihatin atas kekerasan tak masuk akal yang terjadi di luar museum malam ini,” kata pihak museum dalam pernyataan resminya. “Kami berdiri dalam solidaritas dengan para korban, komunitas Yahudi, dan seluruh staf Kedutaan Israel.”

Tensi global meningkat

Penembakan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan global terkait perang Israel-Hamas yang meletus sejak 7 Oktober 2023. Konflik berkepanjangan tersebut telah menewaskan lebih dari 53.000 orang di Jalur Gaza, menurut data otoritas kesehatan setempat, dan menyebabkan hampir seluruh penduduk wilayah itu mengungsi.

0 Komentar