PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengaku terkejut atas insiden penembakan yang menewaskan dua staf Kedutaan Besar Israel di Washington, Amerika Serikat, pada Rabu (21/5) malam waktu setempat.
Dalam pernyataan resminya, Netanyahu menyebut aksi penembakan sebagai “tindakan antisemitisme yang mengerikan” dan menegaskan bahwa kebencian terhadap Israel harus dilawan hingga ke akarnya.
“Kita menyaksikan harga mengerikan dari antisemitisme dan hasutan liar terhadap Israel. Fitnah darah terhadap Israel telah merenggut nyawa dua staf muda kita. Kebohongan yang disebarkan tentang Israel telah memicu gelombang kebencian yang mematikan. Kita harus melawan ini habis-habisan, di mana pun kebencian itu muncul,” kata Netanyahu pada Kamis (22/5).
Baca Juga:KPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu DekatInisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen Tepat
Dia juga mengatakan telah memerintahkan semua misi diplomatik Israel di seluruh dunia untuk meningkatkan pengamanan, dan meminta semua warga Israel di luar negeri tetap waspada dan berhati-hati.
Detail penembakan
Menurut keterangan pihak berwenang di Washington D.C., dua staf Kedutaan Besar Israel, seorang pria dan seorang wanita, ditembak mati ketika meninggalkan sebuah acara komunitas Yahudi di Capital Jewish Museum, tidak jauh dari Gedung Putih.
Tersangka pelaku bernama Elias Rodriguez, 30 tahun, warga Chicago, yang dilaporkan berteriak “Bebas! Bebaskan Palestina!” saat diamankan polisi tak lama setelah kejadian.
Kepala Kepolisian Metropolitan Washington, Pamela Smith mengatakan, Rodriguez sebelumnya terlihat mondar-mandir di luar museum dan akhirnya melepaskan tembakan ke arah korban. Setelah melakukan penembakan, tersangka masuk ke dalam gedung museum tempat acara berlangsung, di mana dia kemudian diamankan oleh petugas keamanan.
Smith menambahkan, tidak ada ancaman lanjutan kepada publik setelah kejadian tersebut. Saat ini, belum jelas apakah Rodriguez telah memiliki pengacara pembela atau belum.
Korban adalah pasangan muda
Duta Besar Israel untuk AS, Yechiel Leiter, menyatakan bahwa kedua korban adalah pasangan muda yang tengah merencanakan pertunangan. Korban pria dikabarkan telah membeli cincin dan berencana melamar pasangannya minggu depan di Yerusalem.
“Keduanya sangat mencintai Israel dan berdedikasi pada pekerjaannya di kedutaan. Ini bukan hanya kehilangan besar bagi kami, tapi tragedi yang mengguncang hati,” ujar Leiter.