TNI Konfirmasi 18 Anggota KKB Ditembak Mati di Intan Jaya

Dua pucuk senjata api, salah satunya AK 47 yang diamankan dalam kontak tembak dengan KKB di Kabupaten Intan Ja
Dua pucuk senjata api, salah satunya AK 47 yang diamankan dalam kontak tembak dengan KKB di Kabupaten Intan Jaya,Papua Tengah. (Dok Kogabwilhan III)
0 Komentar

TNI mengonfirmasi 18 anggota kelompok sipil bersenjata atau kerap disebut KKB ditembak mati di Distrik Sugapah, Intan Jaya, Rabu (14/5/2025) sekitar pukul 04.00 WIT. Halitu terjadi saat kontak senjata sebelum akhirnya belasan anggota kelompok sipil bersenjata itu meninggal dunia.

“Saat itu aparat ini (TNI) sedang memberikan pelayanan kesehatan dan edukasi ke warga di Kampung Titigi, Dugu Siga, Jendapa, Sugapalama, dan Janamba,” kata Dansatgas Media Koops Habema Letkol Inf Iwan Dwi Prihantono, dalam keterangan resmi, Jumat (16/5/2025).

Dia menjelaskan, saat dilakukan pengejaran terhadap anggota kelompok sipil bersenjata itu, TNI menemukan amunisi berbagai kaliber, senjata organik AK-47, busur dan anak panah, serta bendera bergambar bintang kejora.

Baca Juga:KPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu DekatInisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen Tepat

Iwan sangat menyayangkan penyerangan ini terjadi saat pelayanan kepada masyarakat sebagaimana diatur dalam undang-undang tengah dilakukan. TNI juga dipastikan Iwan selalu mengedepankan pendekatan teritorial yang humanis.

“Dalam menjalankan tugasnya sebagaimana diatur dalam Inpres RI nomor 9 tahun 2020 tentang percepatan pembangunan kesejahteraan Papua, dimana tugas dan kehadiran personel TNI di Papua tidak semata bersifat militeristik, tetapi juga sosial dan kemasyarakatan,” ucap dia.

Lebih lanjut, Iwan memastikan kehadiran TNI di Papua dilakukan demi mendukung Pemda dalam penyediaan penelayanan dasar, pelayanan pendidikan dan kesehatan, serta membangun komunikasi sosial yang inklusif dengan seluruh pihak di Papua. Dia menekankan bahwa operasi pengamanan yang dilakukan menjadi langkah penting dalam menghadirkan kembali rasa aman bagi masyarakat.

“Kami akan selalu memastikan proses pembangunan serta pelayanan publik dapat berjalan tanpa gangguan. Warga perlu layanan publik yang bebas dari intimidasi dan ancaman bersenjata,” tutup Iwan.

0 Komentar