Tak Banyak Orang Tahu, Waisak Bukan Hanya Peringatan Kelahiran Sang Buddha

Candi Borobudur
Candi Borobudur
0 Komentar

Sosok Siddharta Gautama sendiri bukan sekadar tokoh dalam teks suci, tetapi keberadaannya didukung bukti sejarah. Situs UNESCO mencatat, Lumbini, atau tempat kelahiran Sang Buddha, terletak di dataran Terai di Nepal selatan. Bukti arkeologis berupa pilar batu yang didirikan oleh Kaisar Asoka pada tahun 249 SM memperkuat pentingnya situs ini sejak abad ke-3 SM sebagai pusat ziarah Buddha.

Kompleks Lumbini mencakup sisa-sisa vihara, stupa, dan struktur kuno lain yang membentang dari abad ke-3 SM hingga abad ke-15 M. Hingga kini, Lumbini tetap menjadi salah satu situs paling suci bagi umat Buddha di seluruh dunia.

Tradisi Perayaan Waisak di Indonesia

Di Indonesia, Waisak diakui sebagai hari libur nasional sejak diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 1983. Setiap tahunnya, Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, menjadi pusat perayaan Waisak nasional.

Baca Juga:KPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu DekatInisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen Tepat

Rangkaian acara dimulai beberapa hari sebelum puncak Waisak. Prosesi suci dimulai dari Candi Mendut, melewati Candi Pawon, lalu berakhir di Candi Borobudur. Salah satu ritual penting adalah pengambilan air suci dari Umbul Jumprit di Kabupaten Temanggung dan penyalaan obor Waisak dari api abadi Mrapen di Grobogan. Air dan api ini kemudian dikirab bersama menuju Borobudur sebagai lambang pemurnian batin.

Ada juga praktik pindapata, yaitu pemberian dana makanan atau kebutuhan pokok kepada para bhikkhu, yang menjadi kesempatan berbuat kebajikan besar bagi umat.

Puncak perayaan Waisak berlangsung pada detik-detik purnama, yang tahun ini jatuh pada pukul 23.55 WIB pada 12 Mei 2025, bertepatan dengan Waisak 2569 BE. Setelah meditasi bersama, ribuan lampion diterbangkan ke langit malam sebagai simbol pelepasan harapan dan doa.

Adapun tema nasional Waisak tahun ini adalah “Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan Mewujudkan Perdamaian Dunia.”

Hari Raya Lain dalam Agama Buddha

Meskipun Waisak adalah perayaan utama, umat Buddha juga mengenal hari-hari suci lainnya seperti Ashada (peringatan Khotbah Pertama Buddha kepada lima pertapa), Kathina (pemberian jubah kepada bhikkhu setelah masa vassa), dan Magha Puja (peringatan berkumpulnya 1.250 Arahat).

Semua perayaan keagamaan tersebut biasanya dipusatkan di vihara, yang akan dihias dengan berbagai ornamen dan arca untuk memperkuat ikatan spiritual antar sesama.

0 Komentar