LEDAKAN dahsyat yang mengguncang sebuah klinik fertilitas di Palm Springs, California kini secara resmi sedang diselidiki oleh FBI sebagai tindakan terorisme.
Insiden ini menewaskan pelaku yang diduga bertanggung jawab atas serangan tersebut dan melukai empat orang lainnya.
Menurut Kepala Kantor FBI Los Angeles, Akil Davis, insiden ini bukan kecelakaan semata.
Baca Juga:KPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu DekatInisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen Tepat
“Jangan salah: Ini adalah tindakan terorisme yang disengaja,” tegasnya dalam konferensi pers, seperti dimuat Reuters pada Minggu, 18 Mei 2025.
Pihak berwenang mengatakan tersangka, yang belum diidentifikasi secara publik, tampaknya berupaya menyiarkan serangan itu secara langsung atau merekamnya.
Ia juga meninggalkan sejumlah tulisan daring yang tidak jelas namun mencerminkan kondisi mental yang mengkhawatirkan.
Salah satu isi tulisan mengisyaratkan keyakinannya bahwa “dunia tidak layak untuk dihuni”, yang mendukung dugaan bahwa serangan tersebut disengaja dan ditargetkan.
Ledakan terjadi di American Reproductive Centres, sebuah klinik fertilitas satu lantai yang berada di jalan utama kota yang dipenuhi pohon palem. Klinik tersebut sedang tutup ketika ledakan terjadi.
Meskipun bangunan utama rusak parah, laboratorium IVF dan embrio yang disimpan di luar lokasi dilaporkan aman.
Wali Kota Palm Springs Pro Tem, Naomi Soto, menggambarkan klinik tersebut sebagai tempat harapan bagi pasangan yang ingin memiliki anak.
Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin
“Ini adalah gedung yang didatangi orang untuk memulai atau meneruskan keluarga mereka. Kami menyadari rasa sakit dan perhatian mereka di seluruh komunitas terhadap pasien dan staf,” ujarnya.
Saksi mata menggambarkan ledakan sebagai kejadian yang mengguncang wilayah sekitar. Rhino Williams, manajer restoran hotel di dekat lokasi, mengatakan ia merasakan getaran dan mencium bau plastik terbakar sebelum menemukan bangunan telah meledak ke jalan.
Steven Michael Chacon, saksi lain yang berada di mobil di seberang klinik, mengatakan, “Saya keluar dari mobil saya dan kemudian orang-orang mulai berteriak, ada orang-orang berdarah, ada kaca di mana-mana.”
Pihak berwenang menyatakan bahwa tidak ada tersangka lain yang sedang dicari dalam kasus ini.
Penyelidikan penuh masih berlangsung, dengan FBI dan aparat lokal menyusun kronologi serta motif serangan. Masyarakat setempat kini berduka, namun juga bersyukur bahwa kerusakan lebih besar dapat dicegah karena klinik sedang tidak beroperasi saat kejadian.