POLDA Jawa Tengah menangkap empat pelaku pemerasan berkedok wartawan pada Jumat (16/5/2025). Keempat orang tersebut berinisial HMG (perempuan), AMS, KS, dan IH (30).
“Kami melakukan penangkapan terhadap para pelaku di rest area KM 487 Tol Boyolali,” jelas Dirreskrimum Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Dwi Subagio saat konferensi pers, Jumat (16/5/2025).
Dwi Subagio menerangkan, saat ditangkap, pelaku sempat kembali mengaku sebagai wartawan dari media-media terkenal. Namun mereka tidak dapat menunjukkan kartu identitas resmi dari media tersebut.
Baca Juga:KPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu DekatInisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen Tepat
Sebaliknya, polisi menemukan sejumlah kartu pers dari media yang tidak terdaftar di Dewan Pers, seperti Morality News, Nusantara Merdeka, Mata Bidik, dan Siasat Kota, serta kalung lencana bertuliskan Persatuan Wartawan Indonesia.
Dia menjelaskan, salah satu modus yang digunakan para pelaku adalah mengintai korban yang umumnya merupakan publik figur atau tokoh masyarakat. Pelaku pengintai sampai menemukan masalah pada korban.
Para pelaku mendekati korban, mengaku sebagai wartawan, dan mengancam akan memberitakan aib pribadi atau skandal korban di media massa jika tidak menyerahkan sejumlah uang.
“Salah satu korban yang melapor sempat diminta uang hingga ratusan juta rupiah. Namun setelah bernegosiasi, korban akhirnya mentransfer Rp12 juta ke rekening pelaku,” ungkap Dwi Subagio.
Keempat pelaku yang tertangkap berasal dari daerah Bekasi, Jawa Barat. Polisi masih mengejar pelaku lain yang masih satu rombongan.
“Rombongan ini berjumlah tujuh orang. Empat orang berhasil kita amankan, sementara tiga lainnya masih dalam pengejaran,” katanya.
Dari keterangan pelaku dan bukti percakapan di telepon genggam diketahui ternyata para pelaku adalah kelompok dari suatu jaringan besar dengan modus serupa. Jaringan tersebut diduga memiliki 175 anggota aktif dari berbagai latar belakang, termasuk mahasiswa dan karyawan swasta.
Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin
“Wilayah operasi jaringan tersebut di seluruh Pulau Jawa mulai Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur,” kata Dwi Subagio.
Berdasarkan hasil penyelidikan dan pengakuan yang didapat dari para pelaku, jaringan ini telah beroperasi sejak tahun 2020 dan telah melakukan aksi pemerasan di berbagai kota besar seperti Semarang, Yogyakarta, Jakarta, Malang, dan Surabaya.