Fakta-fakta Insiden Ledakan Amunisi di Garut

Tempat kejadian ledakan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Tempat kejadian ledakan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
0 Komentar

“Otodidak pak. Selama 10 tahun alhamdulillah tidak terjadi apa-apa. Itu juga mungkin kalau dilihat dari fisik sudah yakin enggak akan meledak,” ucap Agus.

Menurut Agus, saat peristiwa memang akan dilakukan pemusnahan dengan cara merendam amunisi dengan air laut di dalam sebuah jeriken. Pemusnahan amunisi dilakukan dengan menggunakan air laut karena pengikisan selalu berhasil membuat amunisi itu berkarat dan membusuk.

“Sebenarnya itu tidak diledakkan, sebenarnya mau direndam dengan air laut. Kan kalau air laut, dia cepat bikin karat bisa cepat busuk karena kalau diledakan jarang habis semua, bandel. Mau direndam biar busuk di dalam drum pakai air laut biar busuk,” tutur Agus.

Baca Juga:KPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu DekatInisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen Tepat

Agus mengaku sempat mendengar dari teman lainnya bahwa amunisi itu sudah sempat diperam dengan pupuk terlebih dahulu sebelum akhirnya dimasukan dalam drum untuk direndam air laut. Hal itulah yang diduga Agus menjadikan amunisi panas dan meledak.

“Itu yang dua dengar dari temen pakai pupuk, saya engga sempet nanya sama adik saya. Kalau engga nemu air laut biasanya sudah aja langsung dilempar ke laut daripada begitu bahayanya. Ini belum direndam baru mau, keburu ngebeleduk,” tutup Agus.

25 Prajurit TNI Diperiksa Terkait Kasus Ledakan Di Garut

Sebanyak 25 prajurit TNI diperiksa terkait kasus ledakan pemusnahan amunisi kedaluwarsa yang mengakibatkan belasan korban jiwa di Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025).

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Brigadir Jenderal TNI Wahyu Yudhayana, mengatakan puluhan prajurit tersebut diperiksa dalam kapasitas mereka sebagai saksi.

“Tim investigasi telah meminta keterangan beberapa saksi. Dari masyarakat ada 21 orang dan unsur TNI 25 orang,” kata Wahyu, mengutip Antara, Kamis (15/5/2025).

Wahyu menjelaskan tim investigasi juga telah mengumpulkan beberapa barang bukti yang ada di lokasi ledakan amunisi, Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut.

Nantinya, tim investigasi akan mencocokkan hasil dari keterangan para saksi dan penelitian alat bukti untuk mencari penyebab utama terjadinya insiden ledakan amunisi tersebut.

Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin

Keterangan saksi dan alat bukti itu juga akan mengungkap alasan masuknya sejumlah warga sipil ke area pemusnahan amunisi TNI AD.

0 Komentar