Di Hadapan Jokowi, Kagama Cirebon Ungkap Bisnis Monopoli Koperasi Merah Putih Bakal Membunuh UMKM

Jokowi saat ditemui Ketua Kagama Cirebon Raya, Heru Subagia dan rombongannya, Rabu (14/5). (IST)
Jokowi saat ditemui Ketua Kagama Cirebon Raya, Heru Subagia dan rombongannya, Rabu (14/5). (IST)
0 Komentar

KELUARGA Alumni Gadjah Mada (Kagama) Cirebon Raya akhirnya bertatap muka langsung dengan Presiden Joko Widodo pada Rabu, 14 Mei 2025, sekitar pukul 14.15 WIB.

Ketua Kagama Cirebon Raya, Heru Subagia, mengungkapkan hasil pertemuan dengan mantan presiden ke-7 Jokowi, berlangsung hangat dan diterima dengan baik.

“Kami disuguhi sarang gesing oleh Pak Jokowi,” katanya.

Heru menyebut pihaknya juga membicarakan sejumlah isu strategis bernama Presiden ke-7, Indonesia, Jokowi.

Baca Juga:KPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu DekatInisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen Tepat

Di hadapan Jokowi, Heru menekankan pentingnya regulasi dan kontrol terhadap ekosistem ekonomi desa yang dinilai cenderung bersifat monopolistik.

Menurut Heru, Jokowi menyimak dan merespons apa yang disampaikan Kagama Cirebon terkait pernyataan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih bakal memiliki bisnis yang melakukan monopoli akan membunuh UMKM.

“Kagama Cirebon memberikan solusi konstruktif berkaitan dengan legalitas koperasi desa yang notabene monopoli usaha yang menyangkut produk yang menjadi kebutuhan dasar,” ujar Heru, Kamis (15/5).

Ia menegaskan perlunya mitigasi dan pengawasan terhadap pelaku UMKM yang telah membangun sistem usahanya secara mandiri.

Dikatakan Heru, koperasi desa harus mampu menyesuaikan diri dengan era digital agar lebih terbuka dan inklusif.

“Kagama menyarankan dua hal prinsip, yakni bagaimana koperasi desa harus membangun sistem integrasi digitalisasi. Semua laporan penjualan, SDM, manajemen stok, ada di dalam integrasi sistem,” tukasnya.

Lebih lanjut, Heru juga menekankan pentingnya revisi regulasi untuk menghindari dampak negatif dari dominasi koperasi desa atas pasar lokal.

Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin

“Kagama Cirebon menyarankan regulasi ulang berkaitan dengan monopoli dan penetrasi pasar. Ini perlu dicerna agar pelaku UMKM tidak terlindas ekosistem koperasi desa yang sangat monopolistik,” pungkasnya.

0 Komentar