Jika Presiden Soekarno menggunakan Buick 8 sebagai kendaraan operasionalnya, maka Wakil Presiden Mohammad Hatta menjadikan DeSoto 1942 sebagai mobil dinas. Dikutip dari laman GridOto, mobil ini didapatkan oleh Mohammad Hatta setelah dihadiahi oleh salah seorang pengusaha kaya sekaligus pamannya, yakni Djohan Djohor. Dengan spesifikasi yang mumpuni, seperti mesin berbentuk L 6 silinder serta transmisi 4 percepatan semiotomatis, DeSoto 1942 mampu menunjang keperluan operasional Mohammad Hatta dalam menjalankan tugasnya. Hal ini juga sesuai dengan tujuan Djohan Djohor menghadiahi mobil tersebut untuk membantu mobilisasi Mohammad Hatta sebagai wakil presiden Indonesia, baik ketika bertugas di Jakarta maupun Yogyakarta.
Pernah Berfungsi Sebagai Oplet
Selain menjadi mobil dinas wakil presiden, DeSoto 1942 milik Mohammad Hatta ini diketahui juga pernah digunakan sebagai oplet atau angkot. Hal ini terjadi ketika mobil tersebut sempat berpindah tangan kepada pemilik baru.
Di tangan pemilik barunya, DeSoto 1942 ini sempat digunakan sebagai kendaraan transportasi umum. Namun hal ini tidak bertahan lama ketika Mohammad Hatta memutuskan untuk membeli kembali mobil tersebut.
Baca Juga:KPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu DekatInisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen Tepat
Setelah kembali ke tangan Mohammad Hatta, DeSoto 1942 dikembalikan ke fungsi asalnya. Dengan bantuan pengusaha Hasyim Ning, Mohammad Hatta merestorasi kembali mobil DeSoto 1942 yang sempat berfungsi sebagai oplet di tangan pemilik sebelumnya.
Pada 1975, Mohammad Hatta menyerahkan mobil DeSoto 1942 ini kepada Dewan Harian Nasional 45. Akhirnya mobil dinas wakil presiden pertama Indonesia tersebut menjadi salah satu koleksi yang ada di Museum Gedung Joang 45.