DUNIA kembali mencatat sejarah saat Robert Francis Prevost, seorang imam misionaris dari Amerika Serikat, resmi ditahbiskan sebagai Paus Leo XIV, menggantikan Paus Fransiskus.
Ia adalah Paus ke-267 Gereja Katolik, Paus pertama dari Ordo Agustinus, dan Paus kedua dari benua Amerika setelah Paus Fransiskus.
Lahir di Chicago, 14 September 1955, dari pasangan Louis Marius Prevost dan Mildred Martínez, Leo XIV tumbuh dalam keluarga sederhana dengan warisan budaya Prancis, Italia, dan Spanyol.
Sejak muda, ia menunjukkan kecintaan pada ilmu pengetahuan dan spiritualitas.
Baca Juga:KPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu DekatInisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen Tepat
Ia menempuh pendidikan di Seminari Agustinus dan memperoleh gelar Sarjana Matematika dari Universitas Villanova, Pennsylvania, sebelum memperdalam studi filsafat dan teologi.
Setelah mengucapkan kaul kekal sebagai anggota Ordo Santo Agustinus (OSA) dan ditahbiskan sebagai imam pada 1982, Prevost dikirim ke Roma untuk belajar Hukum Kanonik di Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas (Angelicum).
Namun panggilannya untuk melayani di garis depan membuatnya memilih jalan berbeda.
Dari Jalanan Peru Menuju Pusat Gereja
Tahun 1985, Prevost memulai pelayanannya sebagai misionaris di Peru, tepatnya di Trujillo.
Di sana, selama lebih dari satu dekade, ia menjadi pembina calon imam, dosen teologi, prior komunitas, serta pendiri paroki di wilayah miskin. Karya pastoralnya dikenal dekat dengan umat, mencerminkan semangat hidup sederhana ala Santo Agustinus.
Pada 1999, Prevost dipercaya memimpin Provinsi Agustinus “Mother of Good Counsel” di Chicago. Tak lama kemudian, ia terpilih sebagai Prior Jenderal Ordo Agustinus sedunia dan menjabat selama dua periode hingga 2013.
Melihat rekam jejak dan semangat pastoralnya, Paus Fransiskus menunjuknya sebagai Uskup Chiclayo, Peru, pada 2015.
Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin
Di sinilah Prevost kembali menunjukkan kepemimpinan yang rendah hati, inklusif, dan berakar kuat pada dialog serta pembaruan.
Menuju Puncak Pelayanan
Pada Januari 2023, Paus Fransiskus memanggil Prevost ke Roma untuk menjabat sebagai Prefek Dikastri untuk Para Uskup posisi strategis dalam penunjukan uskup-uskup di seluruh dunia.
Ia juga diangkat sebagai Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin dan kemudian Uskup Agung Tituler Albano.
Tahun berikutnya, pada 30 September 2024, Prevost diangkat sebagai Kardinal, menandai pengakuan besar atas dedikasi dan visinya dalam menggembalakan Gereja.