DUNIA menyaksikan momen bersejarah ketika Kardinal Robert Prevost dari Amerika Serikat dinobatkan sebagai Paus Leo XIV, pemimpin baru Gereja Katolik, menggantikan Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April 2025 lalu.
Untuk pertama kalinya dalam dua milenium, tahta kepausan dipegang oleh seorang prelatus dari luar Eropa, menandai perubahan signifikan dalam dinamika kepemimpinan Vatikan.
Robert Francis Prevost, yang lahir di Chicago pada 14 September 1955, menjadi simbol harapan baru bagi umat Katolik global, khususnya dari kawasan Amerika Latin yang menyumbang 40% umat Katolik dunia.
Proses Conclave dan Kemenangan Robert Prevost
Baca Juga:KPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu DekatInisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen Tepat
Pemilihan Paus Leo XIV berlangsung melalui conclave tertutup di Kapel Sistina, yang dimulai pada 7 Mei 2025 dan melibatkan 133 kardinal dari berbagai negara, dengan mayoritas berasal dari global south.
Setelah tiga putaran pemungutan suara, asap putih membumbung dari cerobong Kapel Sistina pada 8 Mei, menandakan terpilihnya pemimpin baru.
Conclave kali ini mayoritas berasal dari global south atau negara berkembang.
Prevost, yang sebelumnya menjabat sebagai Uskup Agung Chicago dan prefek Dikasteri untuk Para Uskup, muncul sebagai kandidat kuat berkat pengalamannya yang luas di Amerika Latin dan komitmennya pada inklusivitas gereja.
Latar Belakang dan Visi Paus Leo XIV
Sebagai Paus ke-267, Robert Prevost membawa latar belakang unik dengan kewarganegaraan ganda Amerika Serikat dan Peru.
Ia pernah memimpin Keuskupan Chiclayo di Peru (2015-2023) dan aktif di Komisi Kepausan untuk Amerika Latin.
Di usia 69 tahun, Paus Leo XIV diharapkan membawa pendekatan segar dalam menangani isu-isu global seperti ketimpangan sosial, perubahan iklim, dan dialog antaragama.
Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin
Prosesi penobatan akan segera digelar, di mana Paus Leo XIV akan menyapa umat secara resmi.
Momen ini tidak hanya mencerminkan pergeseran geografis dalam kepemimpinan gereja, tetapi juga memperkuat peran Gereja Katolik sebagai kekuatan global yang inklusif.