“Para Bhante senantiasa merasa nyaman bermalam di sini, karena masyarakat Semarang bisa menerima kehadiran mereka dengan tangan terbuka. Ini bukti nyata bahwa toleransi di sini bukan hanya semboyan, tapi dijalani,” jelas Tjoa Lie Lie.
Malam itu, para Biksu melaksanakan doa dan Sadhana bersama umat Buddha setempat, menyalakan semangat spiritualitas yang melampaui batas keyakinan.
Esok paginya, mereka akan melanjutkan perjalanan, singgah sebentar di Kecamatan Ambarawa dan melangkah menuju Magelang, mendekati akhir ziarah menuju Borobudur.