Prabowo Soroti Peristiwa Pemberontakan PKI di Madiun, Dalangnya Belanda Bukan Komunis

Presiden RI Prabowo Subianto ketika memberikan pidato dalam Sidang Kabinet Paripurna yang berlangsung di Istan
Presiden RI Prabowo Subianto ketika memberikan pidato dalam Sidang Kabinet Paripurna yang berlangsung di Istana Kepresidenan Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (5/5/2025).(Foto: Biro Setpres)
0 Komentar

PRESIDEN RI Prabowo Subianto menyoroti peristiwa pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dikenal dengan peristiwa Madiun tahun 1948. Dimana dalangnya adalah pihak Belanda, bukan komunis.

Hal ini disampaikan Prabowo ketika memberikan pidato dalam Sidang Kabinet Paripurna yang berlangsung di Istana Kepresidenan Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (5/5/2025).

“Peristiwa Madiun, seolah-olah itu komunis, ternyata yang membawa Muso, Semaun, semua itu adalah Belanda, difasilitasi oleh Belanda,” kata Prabowo.

Baca Juga:KPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu DekatInisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen Tepat

Peristiwa Madiun lazim dikenal sebagai pemberontakan PKI atau Partai Komunis Indonesia.

Sebagai informasi, Muso atau Munawar Musso adalah tokoh komunis senior Indonesia yang pernah belajar di Uni Soviet. Sedangkan Semaun atau Semaoen yang disebut Prabowo merupakan Ketua Umum Pertama PKI.

Prabowo mengatakan peristiwa Madiun yang terjadi di era pemerintahan Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno, merupakan ulah Belanda. Bahkan, peristiwa-peristiwa pemberontakan lain di era Bung Karno, juga disebabkan oleh pihak asing yang mencoba mengadu domba rakyat Indonesia.

“20 Tahun, mungkin 25-28 tahun kita merdeka tidak pernah berhenti dari campur tangan asing,” ujarnya.

“DI/TII, dokumen keluar, (ternyata dalangnya) Belanda,” ujarnya.

“Snouck Hurgronje juga ‘sandi yudha’, intelnya Belanda,” ungkap Prabowo melanjutkan.

Prabowo menyampaikan ulasan sejarahnya karena dia ingin menyadarkan para menteri yang hadir di rapat bahwa Indonesia sebenarnya punya kekuatan dan harus bangkit.

0 Komentar