Bikkhu Thudong Singgah di Masjid Agung Kauman Semarang: Dijelaskan Tata Cara Wudhu

Bikkhu Thudong saat mengunjungi Masjid Agung Semarang Kauman, Selasa, 6 Mei 2025 sore. (Made Dinda Yadnya Swar
Bikkhu Thudong saat mengunjungi Masjid Agung Semarang Kauman, Selasa, 6 Mei 2025 sore. (Made Dinda Yadnya Swar)
0 Komentar

SETELAH menempuh perjalanan ribuan kilometer dari Bangkok, Thailand, sebanyak 36 Bikkhu Thudong tiba di Kota Semarang pada Selasa (6/5/2025) siang.

Setibanya di Semarang, rombongan biksu ini singgah di Masjid Agung Kauman, salah satu masjid bersejarah di kota tersebut. Mereka tiba sekitar pukul 15.10 WIB dan disambut hangat oleh para pengurus masjid.

Dalam suasana penuh keakraban, para biksu diajak berkeliling masjid dan diperkenankan memasuki ruang utama tempat ibadah umat Islam.

Baca Juga:KPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu DekatInisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen Tepat

Sebelum masuk, mereka dijelaskan tata cara bersuci, seperti membasuh kaki dan berwudu, sebagai bentuk penghormatan terhadap tempat suci tersebut. “Saya sebagai pemeluk agama Buddha baru pertama kali masuk ke Masjid Agung Kauman. Ternyata indah juga, dan kami jadi mengerti ajaran Islam sedikit demi sedikit,” ujar Suhu Shao Zheng, penasihat perjalanan para biksu Thudong.

Dalam pertemuan tersebut, pengurus masjid dan para biksu saling berdialog mengenai nilai-nilai toleransi antarumat beragama.

Suhu Shao Zheng juga menjelaskan makna dari ritual Thudong, yaitu perjalanan spiritual dengan berjalan kaki untuk mengenang jejak Sang Buddha, meninggalkan kemewahan duniawi dan menempuh perjalanan penuh keikhlasan meskipun harus menghadapi cuaca panas atau hujan.

“Para biksu berjalan kaki sebagai bentuk napak tilas spiritual. Mereka tetap berjalan meski lelah atau kehujanan,” jelasnya.

Ketua Takmir Masjid Agung Kauman Hanif Ismail, menyambut hangat kunjungan tersebut dan memberikan penjelasan kepada para biksu mengenai sejarah dan fungsi masjid dalam kehidupan umat Islam.

“Kami ajak mereka melihat bagaimana umat Islam beribadah. Mereka sangat antusias ingin tahu kapan Masjid Agung Kauman didirikan dan bagaimana fungsinya,” ujarnya.

Rombongan biksu Thudong dijadwalkan melanjutkan perjalanan spiritual mereka menuju Candi Borobudur, yang menjadi salah satu tujuan utama dalam ritual Thudong tahun ini.

Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin

Kunjungan ke Masjid Agung Kauman menjadi simbol harmoni dan saling pengertian di tengah perbedaan keyakinan.

0 Komentar