PBB: Pembunuhan Jurnalis Palestina di Jalur Gaza Penargetan yang Disengaja

Jurnalis Palestina, Ibrahim Muharab tewas dalam serangan yang dilakukan oleh pasukan Israel di wilayah Khan Yo
Jurnalis Palestina, Ibrahim Muharab tewas dalam serangan yang dilakukan oleh pasukan Israel di wilayah Khan Younis, selatan Jalur Gaza, pada Minggu (18/8/2024). (X Sarah Wilkinson)
0 Komentar

PEJABAT PBB meyakini pembunuhan jurnalis Palestina di Jalur Gaza oleh Israel kemungkinan disengaja dan daerah kantong itu merupakan salah satu tempat paling mematikan di dunia bagi wartawan.

Hal ini diungkapkan Ajith Sunghay, perwakilan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia di wilayah Palestina yang diduduki.

Sunghay menjawab pertanyaan Anadolu tentang Israel yang menargetkan jurnalis di Gaza dan wilayah Palestina yang diduduki, untuk Hari Kebebasan Pers Sedunia yang jatuh pada Sabtu 3 Mei 2025.

Baca Juga:KPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu DekatInisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen Tepat

Sunghay mengatakan bahwa “lebih dari 210 jurnalis Palestina telah terbunuh sejak 7 Oktober 2023, menurut Sindikat Jurnalis Palestina. Dalam banyak kasus, kami yakin bahwa pembunuhan semacam itu mungkin disengaja.”

“Dalam kasus-kasus ini, di mana ada dugaan bahwa jurnalis dapat dibunuh dengan sengaja, ini dapat menjadi kejahatan perang, dan mereka harus diselidiki secara menyeluruh — semua 210 pembunuhan atau lebih, dan para pelakunya harus diadili. Dengan kata lain, pertanggungjawaban atas pembunuhan semacam itu. Itu bukan pengalaman yang pernah saya alami,” katanya.

Sunghay menyebut daerah kantong itu sebagai “salah satu tempat paling mematikan di dunia bagi jurnalis” dan tak tertandingi dalam hal cakupan mengingat jumlah jurnalis yang terluka tidak diketahui.

Saat semua negara memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia, para jurnalis Palestina di Gaza terus menjalankan tugas profesional dan kemanusiaan mereka untuk meliput perang genosida yang dilakukan Israel sejak 7 Oktober 2023, meski menghadapi serangan bom, menjadi sasaran penembak jitu, hingga penangkapan.

Semua itu terjadi di tengah keheningan yang memekakkan dari komunitas internasional dan lembaga-lembaga global yang seharusnya peduli pada hak-hak jurnalis.

Keheningan tersebut, menurut lembaga-lembaga pemerintahan dan hak asasi manusia, justru mendorong Israel untuk terus melakukan pelanggaran.

Sejak awal agresi, Israel telah membunuh 212 jurnalis Palestina — termasuk 13 perempuan — dalam serangkaian serangan yang disebut Kantor Media Pemerintah Gaza sebagai “pembunuhan yang disengaja.”

Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin

Angka itu merupakan jumlah kematian jurnalis tertinggi secara global sejak pencatatan dimulai pada 1992, menurut Pusat Hak Asasi Manusia Palestina per 26 April lalu.

0 Komentar