“PDIP harus memilih: tetap menjadi partai yang bergantung pada kharisma seorang tokoh, atau bertransformasi menjadi institusi yang hidup dari gagasan dan kaderisasi yang kuat. Jika yang dipilih adalah yang pertama, maka gelap memang akan jadi masa depan PDIP. Tapi jika yang kedua yang dituju, maka bukan tidak mungkin, PDIP bisa melampaui bayang-bayang Megawati dan menemukan cahaya baru di tengah kelamnya politik Indonesia,” pungkasnya.
Masa Depan Gelap Banteng Moncong Putih?

