KETUA Kagama Cirebon Raya, Heru Subagia, menyambut langkah mantan Presiden Jokowi yang akhirnya turun langsung ke Polda Metro Jaya untuk melaporkan pihak-pihak yang mempermasalahkan keaslian ijazahnya.
Dikatakan Heru, kehadiran langsung Jokowi membawa dokumen ijazah yang diklaim asli adalah momen krusial dalam menyudahi polemik panjang soal latar belakang akademik sang presiden.
“Saya pikir ini ujian paling berat dan juga momentum pembuktian yang ditunggu-tunggu, terutama oleh Mas Roy Suryo dan pihak-pihak lain seperti dr Tifa yang selama ini kritis,” ujar Heru, Jumat (2/5).
Baca Juga:KPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu DekatInisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen Tepat
Diceritakan Heru, ia baru saja menghadiri acara di Gedung Juang, Jakarta, di mana ia juga sempat berdiskusi dengan Roy Suryo dan Rismon.
Heru menegaskan bahwa langkah hukum yang diambil Jokowi justru membuka peluang terjadinya pembuktian terbalik di ranah hukum.
“Pak Jokowi harus memenuhi syarat untuk menunjukkan ijazah asli, terutama S1 dari UGM yang selama ini jadi sorotan,” lanjutnya.
Ia menilai, jika Polda Metro Jaya benar-benar menjalankan proses uji forensik terhadap ijazah secara independen dan transparan, maka apapun hasilnya akan menjadi dasar pertanggungjawaban publik yang sah.
Namun, Heru juga mengingatkan risiko besar jika ternyata uji forensik tidak dilakukan secara terbuka.
“Kalau ada permainan di internal, atau proses tidak transparan, maka ini akan memperpanjang polemik dan menciptakan kenyataan pahit,” tegasnya.
Lebih jauh, ia menyebut bahwa seandainya hasil uji forensik menyatakan ijazah tersebut tidak asli, maka itu akan menjadi pukulan besar yang berdampak pada citra keadilan, kredibilitas UGM, dan bahkan arah demokrasi bangsa.
Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin
Meski begitu, Heru menegaskan bahwa semua pihak yang menggugat, apapun hasil akhirnya, tetap pantas dihormati.
“Mereka adalah orang-orang yang mendorong keterbukaan informasi dan transparansi pejabat publik. Itu nilai penting dalam demokrasi,” ucapnya.
Baginya, langkah ini adalah pertarungan integritas dan momen penting institusi Polri membuktikan kredibilitasnya di mata publik.
“Apapun hasilnya nanti dari uji forensik, itulah yang menjadi penutup dari polemik ijazah Pak Jokowi. Kita akan belajar banyak tentang moralitas, politik, dan integritas pejabat publik dari proses ini,” pungkasnya.