UGM dan Alumnusnya sedang menjadi buah bibir percakapan media sosial. Ini sangat penting untuk didalami dan disikapi mengingat isu dan isi percakapan terkait polemik ijazah Jokowi memuat kritik pedas dan juga ketidakpercayaan organisasi alumni UGM, Kagama.
Kagama (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada) adalah organisasi besar dengan jaringan luas dan pengaruh yang tidak main-main.
Namun, belakangan, Kagama seolah absen dalam merespons isu-isu panas yang justru bersinggungan langsung dengan almamaternya, UGM.
Baca Juga:KPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu DekatInisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen Tepat
Menanggapi hal ini, R.M.T. Roy Suryo Notodiprojo, seorang pakar telematika dan mantan politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga di bawah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Kabinet Indonesia Bersatu II menyampaikan apresiasinya dan bentuk kepedulian itu patut dihargai, terlepas dari apakah semua pihak sepakat atau tidak terhadap isu yang sedang disorot.
“Saya menghormati teman-teman Kagama Cirebon, yang peduli. Percaya mau atau tidak itu lain soal, yang penting peduli dulu,” ujarnya saat ditemui di Gedung Joang 45, Jakarta, Rabu (30/4).
Ia menyebut keterlibatannya bersama Dr Rismon Sianipar dan dr Tifa dalam mengkritisi dugaan kelemahan UGM sebagai bagian dari usaha untuk membangun kesadaran kolektif.
Kata Roy, jika kampus terbukti keliru, maka koreksi perlu dilakukan. Namun jika benar, maka patut didukung.
Roy menyoroti sejumlah kelemahan yang menurutnya telah lama ada di lingkungan UGM dan menyatakan bahwa hal tersebut berpotensi merusak reputasi kampus jika terus dibiarkan.
“Dalam penelitian yang sudah saya lakukan, benar-benar yang kami lakukan, secara fisik memegang primary evidence,” katanya.
Salah satu temuan yang diangkat adalah soal skripsi mantan Presiden Jokowi, yang menurutnya kualitasnya jauh dari standar UGM. Ia menduga, skripsi tersebut bisa saja bukan hasil karya pribadi Jokowi.
Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin
“Jadi Jokowi waktu itu mungkin dipaksakan dalam tanda kutip menggunakan skripsi milik orang lain, tapi kemudian diisi dengan nama dia,” jelasnya.
Roy menegaskan bahwa kritik yang ia sampaikan dilandasi rasa cinta terhadap almamater, bukan upaya menjatuhkan nama baik universitas.