Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) menghormati keputusan Hasan Nasbi mundur dari jabatannya sebagai kepala lembaga tersebut. Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan RI Noudhy Valdryno dalam pernyataan pers tertulis, Selasa.
“Pada hari ini, Selasa 29 April 2025, Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO) Bapak Hasan Nasbi telah mengumumkan bahwa beliau sudah mengundurkan diri dari jabatannya. Kami menghormati keputusan Bapak Hasan Nasbi tersebut,” ujar Noudhy.
Noudhy mengatakan pihaknya mengapresiasi pengabdian dan seluruh kontribusi yang telah diberikan oleh Hasan Nasbi selama mengemban tugas sebagai Kepala PCO sejak Agustus 2024. Adapun surat pengunduran diri Hasan Nasbi sebagai Kepala PCO telah diserahkan kepada Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Baca Juga:KPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu DekatInisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen Tepat
Noudhy memastikan bahwa mundurnya Hasan tak akan mengganggu jalannya kegiatan di Kantor Komunikasi Kepresidenan.
“Kantor Komunikasi Kepresidenan tetap bertugas seperti biasa. Kami fokus untuk mengkomunikasikan kebijakan strategis dan program-program prioritas Bapak Presiden,” kata Noudhy.
Hasan Nasbi kali pertama dilantik oleh presiden ke-7 RI Joko Widodo pada tanggal 19 Agustus 2024 melalui penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2024 tentang Kantor Komunikasi Kepresidenan. Hasan Nasbi pernah tersandung kontroversi saat dirinya merespons peristiwa teror kepala babi terhadap Tempo.
Kelakarnya yang menyebut kepala babi yang dikirim ke kantor Tempo “dimasak saja”, kemudian memicu kegaduhan sampai pihak Istan kemudian memberikan klarifikasi. Bahkan, Presiden RI Prabowo Subianto pernah mengakui bahwa komunikasi dari pemerintah yang dipimpinnya kurang baik dan hal itu menjadi tanggung jawabnya sebagai pemimpin.
Hal itu disampaikan Presiden Prabowo saat menghadiri acara sarasehan ekonomi bertajuk Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Indonesia di Tengah Gelombang Tarif Perdagangan yang dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari ekonom, perwakilan investor, hingga pemimpin redaksi media.
“Saya sadar dalam beberapa minggu lalu bahwa komunikasi dari pemerintah yang saya pimpin memang agak kurang. Dan itu adalah tanggung jawab saya,” kata Prabowo pada acara Sarasehan Ekonomi bersama Presiden Republik Indonesia di Jakarta, Selasa (8/4/2025).