Bersitegang dengan Netanyahu, Kepala Dinas Intelijen Dalam Negeri Israel Resmi Mundur

Ronen Bar (Yair Sagi)
Ronen Bar (Yair Sagi)
0 Komentar

KEPALA Dinas Intelijen Dalam Negeri Israel (Shin Bet), Ronen Bar, resmi mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Selasa, 29 April 2025.

Langkah ini dilakukan di tengah ketegangan yang meningkat dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang disebut-sebut telah kehilangan kepercayaan terhadap Bar pasca serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

“Setelah 35 tahun mengabdi, untuk memungkinkan proses yang tertib dalam penunjukan pengganti tetap dan serah terima jabatan secara profesional, saya akan mengakhiri jabatan saya pada tanggal 15 Juni 2025,” kata Bar dalam sebuah acara peringatan di kantornya, seperti dikutip dari pernyataan resmi Shin Bet.

Baca Juga:KPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu DekatInisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen Tepat

Keputusan ini memperdalam krisis politik di Israel yang telah terguncang oleh konflik berkepanjangan di Jalur Gaza dan tekanan domestik terhadap kepemimpinan Netanyahu.

Bar sebelumnya menolak upaya pemecatannya melalui proses hukum yang turut memecah belah opini publik Israel.

Serangan 7 Oktober 2023, yang dipimpin oleh Hamas, menyebabkan kerusakan parah terhadap reputasi militer dan intelijen Israel yang selama ini dianggap sangat kuat oleh dunia internasional.

Dalam pernyataan terpisah, pengamat keamanan dari Universitas Tel Aviv menyebut pengunduran diri Bar mencerminkan koordinasi yang buruk di antara pemerintah dan keamanan nasional.

“Pengunduran diri ini bukan hanya soal personal, tetapi memperlihatkan retaknya koordinasi keamanan nasional di tengah krisis yang sangat sensitif.”

Kecaman juga datang dari kalangan bisnis dan teknologi, yang khawatir bahwa instabilitas politik akan memperlambat pemulihan ekonomi dan membebani upaya sumbangan banjir dan kemanusiaan di wilayah terdampak konflik.

“Investor sedang menahan diri. Ketidakpastian politik ini mengganggu rantai pasok dan proyek ekspansi kami ke luar negeri,” ujar salah satu CEO startup teknologi di Haifa.

Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin

Di tengah sorotan tajam, berbagai media populer dan arsip berita menyoroti bagaimana perpecahan internal Israel berpotensi memperpanjang pengepungan Gaza, menghambat proses diplomasi, dan menciptakan kekosongan kepemimpinan di salah satu institusi keamanan terpenting negara tersebut.

Pengunduran diri Bar dipandang sebagai simbol lemahnya kepemimpinan kolektif di masa darurat, dan publik Israel kini tengah melakukan pencarian atas sosok pemimpin baru yang dapat memulihkan kepercayaan serta menghadirkan stabilitas.

0 Komentar