Airlangga Hartarto Paparkan 5 Manfaat Tawaran kepada Amerika Serikat

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan hasil negosiasi tarif dagang dengan Amer
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan hasil negosiasi tarif dagang dengan Amerika Serikat (AS) kepada Presiden Prabowo Subianto.
0 Komentar

MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa pihaknya telah bertemu dengan sejumlah menteri dalam Pemerintahan Presiden Donald Trump saat melakukan negosiasi tarif impor Amerika Serikat.

Menteri-menteri itu adalah Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick; Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, hingga Jamieson Greer dari United States Trade Representative (USTR).

Dalam proses negosiasi, kata Airlangga, Pemerintah Indonesia melayangkan sejumlah tawaran kepada Pemerintah AS. Tawaran itu terutama untuk mewujudkan kerja sama perdagangan yang adil serta sepenuhnya mengacu kepada kepentingan nasional yang dirancang untuk menjaga perimbangan pada 5 manfaat.

Manfaat pertama adalah memenuhi kebutuhan dan menjaga ketahanan energi nasional.

Baca Juga:KPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu DekatInisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen Tepat

“Kedua, memperjuangkan akses pasar Indonesia ke Amerika Serikat, khususnya dengan kebijakan tarif yang kompetitif bagi produk ekspor Indonesia,” ucap Airlangga dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (25/4/2025).

Tawaran selanjutnya, yakni deregulasi untuk meningkatkan kemudahan berusaha, perdagangan, dan investasi yang akan menciptakan lapangan pekerjaan. Keempat, memperoleh nilai tambah dengan kerja sama supply chain industri strategis dan critical mineral.

“Yang kelima, akses ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai bidang, antara lain kesehatan, pertanian, renewable energy,” jelas Airlangga.

Airlangga menyebut bahwa secara keseluruhan, Pemerintah AS mengapresiasi strategi, pendekatan, serta proposal yang diusulkan oleh Indonesia sehingga kedua pihak menyetujui proses yang lebih intensif di tingkat teknis.

“Bahkan, secara teknis, sudah dipersiapkan lima sektor khusus untuk sejenis working group agar ada percepatan dalam pembahasan,” ujarnya.

Kemudian, dia mengatakan semua pihak AS membuka ruang dialog serta memberikan kesempatan untuk pembahasan teknis secara detail dalam dua minggu ke depan, serta terdapat momentum yang baik untuk mendorong reformasi struktural yang sekarang sedang dilakukan untuk mendorong perdagangan dan investasi.

0 Komentar