Heru Subagia: Kagama Cirebon Inisiasi Pertemuan dengan Jokowi dalam Waktu Dekat

Ketua Kagama Cirebon, Heru Subagia
Ketua Kagama Cirebon, Heru Subagia
0 Komentar

“Berkaitan dengan pak Ganjar sebagai alumni dan mantan ketua Kagama, ini yang sebenarnya kita titik beratnya cukup kecewa. Yang kita inginkan, sebagai alumni, harus peduli, memberikan dukungan, tentunya bertanggungjawab penuh terhadap yang berkaitan dengan UGM dan alumni,” ungkapnya.

Heru menegaskan bahwa alumni seharusnya mendorong sikap produktif untuk menyelesaikan polemik ini.

“Sekaligus memberikan upaya produktif, mengarahkan semua pihak bersikap, bukan tidak bersikap. Kalau kita cermati dari video-video yang beredar di Medsos, pak Ganjar dalam tanda kutip sebenarnya dari apa yang kita harapkan (tidak sesuai),” tambahnya.

Baca Juga:KPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu DekatInisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen Tepat

Ia menyampaikan bahwa gerakan Kagama Cirebon sudah jelas dan tidak dilandasi halusinasi, melainkan fakta yang butuh klarifikasi.

“Maksud dan tujuan kami dari Kagama Cirebon sudah jelas, polemik ijazah Jokowi nyata-nyata, bukan hanya sekadar halusinasi namun silakan pak Ganjar atau yang tidak setuju dengan ajakan saya cek bagaimana UGM dan alumni saat ini sedang viral berkaitan dengan polemik ijazah Jokowi,” Heru menuturkan.

Namun, kata Heru, respons yang muncul justru semakin memperkeruh suasana.

“Sayangnya cerita tentang ini justru kontraproduktif, melahirkan distorsi, tekanan negatif terhadap UGM dan alumni. Ini yang menjadi kekhawatiran dan pikiran kepada kita sebagai alumni bahwa distorsi tersebut harus dihentikan,” tegasnya.

Ia pun menyoroti pernyataan Rektorat UGM yang belum sepenuhnya menjawab pertanyaan publik.

“Apa yang dikatakan pihak rektorat, Jokowi merupakan alumni UGM, serta sudah melengkapi administrasi kegiatan selama kuliah sampai lulus, ini juga belum bisa maksimal. Ini yang sebenarnya ingin kita kejar, luruskan, duduk bersama, bahwa apa yang dinyatakan rektorat 15 April 2025 pasca pertemuan TPUA dan aktivis, di situ saya hadir, mengetahui bagaimana proses prosedural administrasi maupun negosiasi, jelas di situ cacat,” paparnya.

Heru juga mengungkap bahwa ia dan dua tokoh lainnya tidak diizinkan masuk dalam ruang klarifikasi tersebut.

“Roy Suryo, Dokter Tifa, dan saya sendiri, tidak bisa masuk ke ruangan,” cetusnya.

Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin

Heru bilang, seluruh alumni mestinya membuka ruang diskusi yang jujur dan menyeluruh demi kepentingan publik dan UGM.

0 Komentar