KETUA Kagama Cirebon, Heru Subagia dikabarkan siap inisiasi mediasi pertemuan dengan Joko Widodo untuk meredam polemik ijazah mantan Presiden Jokowi.
“Saya sudah melobi, mengusulkan dan menyampaikan langsung ke Prof. Anwar Sanusi sebagai Wakil Ketua Umum II Kagama akan pentingnya pihak Kagama memediasi pertemuan dengan Jokowi dalam menyikapi keresahan masyarakat terkait polemik ijazah Jokowi,” ucapnya Heru di sela-sela acara Kagama Jawa Barat, Sabtu, (26/4).
Lebih lanjut, Heru mengatakan tujuan inisiasi mediasi ini, Kagama Cirebon ingin mengembalikan marwah Universitas Gadjah Mada yang mengalami kemunduran sejak polemik ijazah Jokowi bergulir dengan ditandai ketegangan hukum, manipulasi politik yang dapat beresiko mengancam UGM sebagai lembaga pendidikan tinggi negeri di Indonesia yang didirikan setelah kemerdekaan.
Baca Juga:KPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu DekatInisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen Tepat
“Kami dari Kagama Cirebon menganggap penting mediasi pertemuan dengan Jokowi. Yang kita inginkan, sebagai alumni, harus peduli, memberikan dukungan, tentunya bertanggungjawab penuh terhadap yang berkaitan dengan UGM dan alumni,” tandasnya.
Heru menegaskan agar Jokowi segera mengambil langkah-langkah aktif atas harapan alumni dan Kagama untuk mediasi sebagai respons atas kondisi kejiwaan politik Indonesia dan UGM sejak polemik ijazah Jokowi masih berkelanjutan.
“Kita prihatin dengan kondisi saat ini, dan ingin mengembalikan marwah UGM agar tidak dirusak oleh liarnya media sosial dan warganet,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Cirebon Raya, Heru Subagia, telah menyampaikan kekecewaannya terhadap Ganjar Pranowo yang dinilai tak bersikap dalam polemik keaslian ijazah mantan Presiden Jokowi.
Heru menilai Ganjar yang merupakan sesama alumni dan mantan Ketua Umum Kagama dua periode seharusnya lebih peduli dalam menyikapi keresahan masyarakat.
“Pak Ganjar tidak merespon secara positif kita selaku anggota Kagama, tentunya pak Ganjar selaku Kagama dan juga dua periode menjadi Ketua Kagama, menurut saya, secara pribadi silakan pak Ganjar tidak berkomentar. Komentarnya justru memberikan solusi yang menurut saya pada saat ini benar, masyarakat membutuhkan hal yang berkaitan dengan urgensi,” ujarnya, dikutip Sabtu (26/4)
Ia menyebut bahwa sikap Ganjar yang tak tegas menunjukkan kekecewaan tersendiri bagi para alumni yang ingin transparansi publik.