USULAN terkait Kota Solo atau Surakarta menjadi daerah istimewa, direspons mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo.
“Saya kira bukan kota Surakartanya. Sekarang itu daerah otonom baru rasanya sudah ratusan mungkin di atas 400 kali, saya lupa data persisnya. Ketika saya meninggalkan DPR dulu itu ada ratusan juga,” ujar Ganjar kepada wartawan di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, pada Sabtu 26 April 2025.
Atas dasar itu, Ganjar menyebut bahwa yang terpenting saat ini bukan soal kota mana dan keistimewaannya.
Baca Juga:KPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu DekatInisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen Tepat
“Maka konteksnya bukan daerah mana, apakah istimewa atau tidak, maka itu pengertian daerah otonom baru, maka kebijakan yang mesti dilakukan apakah pemerintah akan membuka itu,” tegas Ketua DPP PDIP ini.
Selanjutnya, dengan banyaknya usulan DOB itu bagaimana pemerintah memproses itu.
“Yang ketiga, layak gak nantinya?” ujarnya.
“Sebenernya itu proses umum yang harus diikuti saja, jadi bukan soal tempat tertentu karena yang minta banyak,” demikian Ganjar.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi II DPR Aria Bima mengungkap ada usulan Kota Solo atau Surakarta dijadikan daerah istimewa. Hal ini menyusul adanya 6 daerah yang mengusulkan diri menjadi daerah istimewa.
Dikatakannya, dari keenam daerah itu muncul permintaan agar Solo dimekarkan dari Jawa Tengah dan menjadi Daerah Istimewa seperti Yogyakarta.
“Seperti daerah saya, Solo, minta pemekaran dari Jawa Tengah dan diminta dibikin daerah istimewa Surakarta,” ujar Wakil Ketua Komisi II DPR Aria Bima di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 24 April 2025.