Mantan Wapres Era Pak Harto, Try Sutrisno Mendadak Jadi Sorotan Usai Dorong Pemakzulan Gibran

Presiden Prabowo Subianto saat masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan ketika melakukan silaturahmi dengan T
Presiden Prabowo Subianto saat masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan ketika melakukan silaturahmi dengan Try Sutrisno, mantan Panglima ABRI beberapa waktu lalu. (Dok. Kemhan)
0 Komentar

Awal mula karier Try Sutrisno di dunia militer yakni saat ia berusia 21 tahun tepatnya tahun 1956, ia diterima menjadi taruna Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad).

Baru setahun menjalani pendidikan, Try Sutrisno sudah harus ikut berperang. Saat itulah ia mengawali karier militer sebagai prajurit yang turut bertempur melawan Pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik indonesia (PRRI).

Lima tahun setelahnya atau 1962, Try Sutrisno terlibat dalam Operasi Pembebasan Irian Barat. Di situlah ia mengenal Soeharto. Kala itu, Soeharto yang sudah berpangkat Mayor Jenderal ditunjuk Presiden Soekarno menjadi Panglima Komando Mandala yang berpangkalan di Sulawesi.

Baca Juga:KPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu DekatInisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen Tepat

Kedekatan antara Try Sutrisno dengan Soeharto terjalin dari tugas tersebut. Soeharto kemudian terpilih menjadi Presiden kedua RI pada 1968.

Empat tahun setelahnya yakni 1974, Try Sutrisno ditunjuk Soeharto menjadi ajudannya.Dari situlah karier Try Sutrisno meroket.

Tahun 1978, Try diangkat menjadi Kepala Komando Daerah Staf di Kodam XVI/Udayana. Setahun kemudian, ia menjadi Panglima Daerah Kodam IV/Sriwijaya.

Empat tahun berikutnya, ia diangkat menjadi Panglima Daerah Kodam V/Jaya dan ditempatkan di Jakarta.

Agustus 1985 pangkat Try Sutrisno dinaikkan lagi menjadi Letnan Jenderal (Letjen). Saat itu Try Sutrisno sekaligus diangkat menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) mendampingi KSAD Jenderal TNI Rudhini.

Sepuluh bulan kemudian tepatnya Juni 1986, Try Sutrisno diangkat menjadi KSAD menggantikan Rudhini.

Tak sampai setahun yakni April 1987, dia naik jabatan ke tingkat tertinggi menjadi Jenderal.

Karier Try Sutrisno melejit

Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin

Jabatan KSAD diembannya selama 1,5 tahun hingga pada awal 1988 ia dipromosikan menjadi Panglima ABRI (Pangab) menggantikan Jenderal TNI LB Moerdani.

Try Sutrisno akhirnya memimpin ABRI selama 5 tahun, sejak 1988 hingga 1993. Ketika itu ABRI masih terdiri dari institusi TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan POLRI.

Banyak peristiwa penting yang terjadi selama Try Sutrisno memimpin, seperti meletusnya kembali pemberontakan GPK (Gerakan Pengacau Keamanan) di Aceh pada pertengahan 1989 menyusul dibubarkannya Kodam I/Iskandarmuda.

Peristiwa penting lainnya yakni pembantaian Santa Cruz di Timor Timur pada November 1991.

Menjadi wakil presiden

Try Sutrisno terpilih menjadi Wakil Presiden RI dalam sidang umum Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 1993.

0 Komentar