“Jalur KA Cibatu – Garut – Cikajang merupakan jalur percabangan yang menghubungkan Stasiun Batu dengan Stasiun Cikajang melewati Kota Garut,” lanjut Djoko.
Djoko memaparkan Jalur Cibatu-Garut sepanjang 19,3 km sudah dibangun kembali dan beroperasi pada 22 Maret 2022. Djoko menyampaikan manfaat reaktivasi jalur ini dapat mendukung perekonomian dan pariwisata daerah Garut serta mendulang kembali potensi pariwisata dan perekonomian masyarakat Priangan.
Menurut Djoko, reaktivasi jalur rel di Jawa Barat bukan sekadar semangat, namun perlu tekad yang kuat dan anggaran yang cukup. Oleh sebab itu, perlu dukungan anggaran yang pasti.
Baca Juga:KPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu DekatInisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen Tepat
“Jika menggunakan APBD, pasti tidak mencukupi. Provinsi Jawa Barat masih perlu membangun jaringan jalan di daerahnya yang perlu segera dituntaskan,” ucap Djoko.
Djoko menyampaikan Jabar juga masih memiliki pekerjaan rumah untuk membangun infrastruktur jalan. Djoko menyebut masih banyak ruas jalan ke pelosok Jawa Barat tidak dapat diakses kendaraan, lantaran kondisi jalan masih berupa tanah dan ketika musim hujan sulit dilewati kendaraan.
Oleh karenanya, Djoko optimistis gagasan Dedi dapat terealisasi dalam waktu dekat. Pasalnya, APBD Jabar memiliki keterbatasan dan anggaran Kementerian Perhubungan dipangkas lebih dari 50 persen.
“Apakah mungkin bisa dilakukan reaktivasi jalan rel di Jawa Barat di tengah efisiensi anggaran Kementerian Perhubungan dan minimnya APBD Provinsi Jawa Barat?” tanya Djoko.
Djoko mengingatkan pembangunan jaringan rel yang sudah lama tidak dioperasikan, tidak hanya menggarkan untuk pekerjaan fisik semata. Sejumlah lintas dan stasiun sudah ditempati menjadi permukiman warga setempat.
“Misalnya, melibatkan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman untuk pengadaan permukiman baru bagi warga yang terkena dampak reaktivasi itu,” kata Djoko.